Dejavu Pagi ini Reyhan terbangun dengan sekujur badan yang terasa remuk. Dia sudah bangun sejak 30 menit yang lalu, tetapi masih enggan bangun dari ranjangnya. Tatapannya terpaku pada keadaan kamarnya yang sempit dan pengap. Dia menepuk kasurnya yang terasa keras, kemudian menghela napas. Tidak ada lagi kasur yang empuk. Tidak ada lagi kamar luas yang rapi dan higienis. Saat ini Reyhan tinggal di sebuah apartemen kecil yang terlihat kumuh. Cat dindingnya sudah mengelupas dan ditumbuhi jamur. Barang-barangnya bertumpuk di setiap sisi ruangan itu. Reyhan pun tersenyum pelan, lalu menertawai dirinya sendiri. “Sebenarnya kenapa aku melakukan ini semua?” Setelah selesai mandi, Reyhan terpana melihat lemari pakaiannya yang sudah kosong. Tidak ada lagi pakaian bersih di sana. Dia pun beralih