Kikan sudah berada di pengadilan agama untuk melaksanakan sidang pertama dengan agenda mediasi. Ia sampai dua puluh menit lebih awal. Duduk persis di depan rumah sidang yang tertera di jadwalnya. Ada banyak orang yang ia perhatikan, hilir-mudik. Semakin siang semakin ramai. "Semua ini orang mau sidang ya, Bu?" tanya Kikan pada ibu yang duduk di sebelahnya. "Iya, Mbak, gak ada yang ke sini mau ngambil sembako he he he .... ramenya emang luar biasa. Rata-rata wanita sih, yang gugat." Kikan tersenyum canggung. "Ibu sidang juga?" "Iya, saya sidang, saya gugat suami berondong saya yang nikahin saya cuma untuk dapat uang aja. Rugi dong saya. Cuma modal enak doang di ranjang, yang lain juga bisa. Dari pada stres sama suami berondong, mending saya cerai saja. Saya biar bisa cari yang lain." Ki