Dendam Terbalaskan

1387 Kata

"Kamu dari mana? Kenapa pulang larut?" "Oh, i-itu, Mas, bapak ada di sini, di r-rumah temennya. Bapak minta ketemu. Jadinya s-saya ke sana. Gak jauh, Mas. Di Pasar Minggu itu. Ini, Mas bisa telpon bapak kalau Mas gak percaya!" Esti mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dengan tangan gemetar. Namun, Galih tidak akan melihatnya karena lampu ruang tamu masih dalam keadaan padam. "Sudah, sudah, aku percaya. Lain kali kalau mau pergi, bilang dulu. Apalagi sampai malam gini! Udah sana masuk!" Esti menghela napas. Ia langsung masuk ke kamar untuk mengganti baju. Pakaian yang tadi ia kenakan dan pakaian dalam yang tertinggal, semua ia masukkan ke dalam ember cucian. Ia ingin sekali mandi karena tubuhnya lengket, tetapi jika ia mandi dan rambutnya basah, maka suaminya akan makin curiga. "Sini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN