Refleksi Kemerdekaan

748 Kata
Negara ini dibangun atas dasar keinginan untuk bebas dari intimidasi bangsa asing. Bnagsa yang tidak dikenal yang suka merintah tidak jelas yang hanya untuk mereka saja. Mereka datang untuk menjajah. jadi tertolak alias mereka harus diusir dari tanah ini. Disuruh kembali ke negara asalnya. Cara mengusirnyapun seram. Berapa korban? Bagaimana cara pertempuran itu berlangsung?  Saya merinding jika membayangkan kehidupan masa lampau. Masa-masa yang sulit. Makan sulit, kerja sulit, Hidup sulit. Nikah sulit. Serba sulit. Sekarang semua dipermudah. Dimudahkan. Dibuat semudah mungkin. Tujuannya agar ayem, tentrem. Apa arti kemerdekaan bagi masyarakat Ikan Bolu? Penulis tidak tahu. Apa arti kemerdekaan bagi penulis? Penulis harus menjawab dengan baik dan benar. Bagi penulis kemerdekaan adalah kekuatan sepenuhnya untuk melindungi diri dari marabahaya. Melindungi diri bukan hanya untuk diri sendiri, namun semua orang disekitar kita. Melindungi dengan beragam cara, dengan kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas, kerja terbaik. Belajar dan belajar bagi yang masih muda, pelajari apa saja tentang kehidupan, karena itu tujuannya hidup. Buat Goals. Tujuannya merdeka, harus berjuang agar merdeka. Merdeka! Buat strategi, strategi setiap orang berbeda, ukurannya juga berbeda, caranya juga berbeda. boleh kerjasama tidak boleh nyontek. Bisa jadi yang dicontek adalah salah alias tidak tepat untuk anda. Belajar terus menerus, agar bisa meningkatkan segalanya. Meningkatkan skill, meningkatkan kemampuan dalam beragam cara. Kuasai bidang kajian keilmuan, jadi kita bisa terarah. Bisa menuju jalan dengan benar. .... Baru saja membahas tentang kemerdekaan. penulis tidak semangat, mengerjakan dan melanjutkan cerita si Jeruk Purut. Belum k*****s, masih pendahuluan, sudah sangat malas. Sudah minta ampun. Tuhan, bagaimana ini? Dicerita ini, saya ingin membahas bagaimana kehidupan yang sesungguhnya, bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Bagaimana Jeruk Purut sebagai nama tokoh utama hidup, sesuai dengan kehidupannya, bagaiamana dia menyikapi hasil petualanganya di Kampung Ikan Bolu. Persoalannya saya tidak tahu apa yang akan terjadi, penulis belum membuat draft. Saya hanya sekedar menulis, saat ide itu datang. Kalau tidak datang, penulis hanya bisa diam, menatap layar komputer 10 inchi berharap tulisannya bertambah banyak. Disini juga belum diceritakan pertemuan Jeruk Purut dengan 3 temannya, apa yang akan mereka kerjakan. Tuhan, menulis tidak bisa seindah membaca. Membaca begitu mudahnya saya berimajinasi tentang jalan cerita. Menulis cerita ini, jangankan berimajinasi, menulis saja saya tidak tahu apa yang tertulis, apakah itu menarik atau tidak menarik. Itu bodoh atau itu konyol pun saya tidak bisa memahami dengan benar.  Sesi curhat sedang berlangsung. Sesi Pendinginan sekarang. Semoga cerita ini berguna bagi pembaca dan penulis. Bagi penulis dan pembaca. Yang baca tulisan ini, Penulis ternyata. Hihihiihi. Jam menunjukan pukul 1.05. Penulis sudah mulai lelah setelah seharian keliling kampus untuk beberapa hal, salah satunya joging. Kaki penulis masih sakit dibagian lutut dan (sendi dimata kaki, namya apa?) Penulis ingin tidur sejak habis maghrib, namun gagal sampai sekarang. Penulis kehilangan jam istirahat malam. Penulis lelah. Menjadi penulispun melelahkan. Saat penulis curhat, siapa yang akan mendengarkan? Karena pembaca tulisan ini adalah penulis sendiri dan seorang teman penulis sendiri yang sibuk, tidak tahu apa. Syedih, jadi seorang penulis. Syedih karena tidak sesuai ekspektasi. Ekspektasi jadi selebriti. nyatanya jadi penulis dan pembacanya adalah penulis sendiri. * Curhatan dari seorang penulis pemula (saya akan ngakak, jika suatu hari nanti saya membaca tulisan ini) ... Saya pengen kaya raya jadi penulis, Baru mulai menulis, cita-citanya kaya raya. (https://semuaterpuisikan.blogspot.com/). Gimana ya caranya agar kata-kata yang saya tulis itu bagus dan enak dibaca? Atau ide cerita saya itu bagus. Dan ide itu bisa saya tuliskan dengan baik. Saya sudah menonton beragam motivasi, termotivasi saat menonton, setelah itu. Lupa. Kok bisa ya, orang tadi bicara seperti itu, kata itu yang keluar dari pikiran saya. Apakah mereka sedang menipu? Hihihi. Ciri-ciri ilmunya keluar lagi, bablas. Hahahaha. Saya juga heran sama motivator, kok bisa mereka bicara seperti itu, apakah dia benar-benar setengah makhluk yang lain (astral) atau mereka memang jenius.  Atau mereka sedang kesurupan. Pikiran kacau, toh mereka juga manusia. Saya sudah sering nonton motivasi. Motivasi diri sendiri saja dulu.  Bagaiamana menyelesaikan cerita ini? Cerita si Jeruk Purut di kecamatan Ikan Bolu. Nanti selesai sendiri. Mohon bersabar, Penulis bersabar, pembaca juga bersabar. Pembacanya penulis sendiri. Mengerikan. Mengerikan. Oh, iya Cita cita penulis, yang ingin jadi penulis jutawan, bagaimana itu? Saya pengen beli I PAD PRO harganya berkisar Rp 12.000.000 alias 875 usd. Beri saya uang seribu dollar, agar setelah beli Ipad saya tidak jatuh miskin.  Ngeri, habis beli ipad, besoknya minum promaag. Jadi saya harus punya uang lebih banyak lagi agar tidak makan promag besoknya. Hihihihi. target uang 1500 usd baru beli IPAD PRO, agar tidak minum promag besoknya.  Ya Allah, itu rencana saya. Saya tidak tahu rencana Tuhan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN