Malam telah tiba, percakapan telah usai. JP pamit untuk bersegera istirahat. Percakapan telah membuatnya lebih rileks. Sekarang waktunya istirahat.
Setelah membersihkan diri. JP menuju tempat peraduan. Hari ini sudah cukup. Biarkan malam menyelimuti semua kerja-kerja yang telah dilakukan dengan baik. Biarkan hasil percakapan menjadi kenangna manis yang telah tersimpan dalam benak.
Mungkin, suatu hari akan berguna jika saja tidak ada lupa. Tidak ada jebakan yang menjebak pada rasa sakit dalam perjalanan pulang.
Malam-malam menjadi aroma baru dalam kehidupan di pinggir lautan. Aroma lautan malam yang gelap menjadi aroma yang dirindukan oleh para pekerja.
Malam ini seperti biasa bintang masih saja menjadi hiasan, dan bulan menjadi cahya yang benderang. Nyanyian malam, masih tetap sama berupa deburan ombak yang tidak pernah istirahan. Mengantarkan semua pada malam yang lelap.
Kelelahan telah disandarkan pada lembutnya peraduan dan hangatnya selimut.
Empuknya bantal menambah kenyaman, mengatar pada mimpi. Mimpi indah penuh harap, mimpi indah dalam memori tanpa sadar. Melayang-layang merasuk dalam jiwa dan menjelma menjadi rasa.
Rasa inilah yang disampaikan kepada semesta bahwa kehidupan masih berjalan seperti semual. Seperti awal kelahiran. Terus begitu, tanpa ada halangan.
Seperti itulah perjalanan kehidupan yang dinginkan oleh manusia, hanya perjalanan kehidupan yang dinginkan menjadi mimpi dan fantasi, dalam harap-harap cemas.