Maafkan Aku, Kakak..

2033 Kata

Deru nafas Abyra terpacu stabil. Dia masih menjaga Naviza tetap aman dan kokoh diatas punggungnya. Punggung Abyra sudah terasa sangat basah dan lengket, bekas luka Naviza masih terus berdarah, merembes keluar dalam aliran yang lemah. Naviza belum sadar. Bahkan dia berkali-kali kehilangan detak jantungnya, dan mungkin tidak akan pernah mendapatkan detak itu lagi jika Abyra tidak memompanya dalam kecepatan dan kekuatan yang pasti. Wajah tampan Abyra sudah terbebas dari kain hitam penutupnya, keringat basahnya mengalir dari pelipis dan jatuh di bawah pangkal rahangnya. Sekalipun sementara ini mereka berdua sudah aman dari kejaran vocksar, tapi segalanya masih tetap tidak pasti. Sekalipun laki-laki yang tiba-tiba datang menolong mereka (Son) terlihat kuat, tapi Abyra tidak juga bisa menjamin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN