Luke yang masih begitu sangat tenggelam dengan pikiran dan juga pekerjaan, tidak menyadari kehadiran Clara yang tiba-tiba sudah ada di pintu ruangannya itu. Pria muda itu begitu sangat terkejut sekali dibuatnya. Masih merasa tidak menyangka, kalau dalam amarah gadis itu masih mau mendatanginya. Namun, ia juga tidak tahu dengan tujuan gadis itu datang ke ruangannya. “Clara,” sapanya dengan sorot mata bahagia. “Ada apa? Apakah kau membutuhkan sesuatu?” Clara berdiri di ambang pintu, menyenderkan tubuhnya pada dinding. “Tidak. Aku tidak membutuhkan sesuatu.” “Lalu? Ada apa?” “Aku ke sini hanya ingin mengingatkan kamu satu hal. Jangan lupa, kalau kita ada janji makan malam, malam ini,” kata Clara sambil memainkan jarinya. Mata Luke melebar sempurna, masih tidak menyangka kalau Clara tetap