Seperti mimpi buruk, hari ini Dewi dipaksa untuk berkencan dengan laki-laki modus bernama Varel itu. Ibunya benar-benar tidak bisa dibantah. Sekarang sudah pukul delapan pagi tapi wanita itu masih bergelung dibawah selimutnya, padahal Varel akan menjemputnya setengah sembilan."Putri mamah kok belum bangun? Sebentar lagi Varel jemput kan?" Dewi diam saja. Terlalu malas menanggapi perkataan ibunya. Kemudian ketika Selena menarik selimutnya, baru Dewi bangun dengan wajah cemberut yang tidak ditutupinya sama sekali. Selena mendesah lelah. Sudah dari kemarin dia berdebat dengan putrinya ini. Apakah pagi inipun harus diawali dengan perdebatan juga? "Dewi gak mau pergi sama Varel." Benar saja kan. Putrinya yang keras kepala itu baru saja memulai perdebatan. "Kita udah selelsai membi