“Lepas Papa,” ucap Sasti lirih berharap suaminya akan melepaskannya. Sedangkan Mark yang mendengar seruan lirih dari wanitanya hanya diam menyeringai, lengan kekarnya semakin membelit tubuh sang istri seolah ingin meremukkan tulang-tulangnya. “Kau mau kemana Mama, ini baru jam dua pagi.” Mark mengecup leher Sasti sebagai akhir kata. “Aku hanya ingin ke kamar mandi, buang air kecil.” Mark menarik bahu Sasti, menyangga kepalanya dengan satu tangan dan tangan lain yang melingkar di perut Sasti. Hidungnya mengendus pipi mulus sang istri, tidak lama setelah itu mengecupnya dalam. “Benarkah?” tanyanya tanpa menarik wajah. “Benar. Memangnya apa lagi yang akan aku lakukan?” Mark tidak menanggapi, dia sibuk menggigit dagu runcing milik Sasti hingga sang empu merasa risih. “Papa.” Sasti sege
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari