Perasaan ini mulai terasa asing saat jemarinya menari di sepanjang punggungku. Hatiku menghangat disetiap sapuan tangan besarnya. Matanya indah membuatku tidak bisa berpaling. Jun Hee dengan segala pesonanya mempu membuatku terdiam, menatapnya lekat seolah pria itu akan pergi jika aku tidak melihatnya. Jun Hee mendekatkan wajahnya ke leherku. Sesaat napasku tercekat merasakan hembusan napasnya membelai kulit leherku. Sekelebat adegan dalam n****+ romance plus-plus yang pernah aku baca muncul dalam bayanganku. Di mana pemeran wanita tidak berdaya dalam kungkungan sang pria. “Kau bau. Cepat mandi!” ujarnya sambil mendorong tubuhku dari pangkuannya. Sial, dia mengerjaiku lagi. Aku merasa terhina mendengar kata bau yang diucapkan Jun Hee. Aku mendelik namun Jun Hee menatapku datar. Kenapa