SKG -22-

1692 Kata

Bab 25            "Tidak usah berbicara soal ikhlas, itu berat. Mari kita belajar untuk menerima, bagaimanapun. Waktu tak pernah berhenti karena melihat air mata seseorang terus mengalir setiap waktu."   ***   Genata tak mampu membendung air matanya. Permaisuri Shilla sepertinya begitu memahami apa yang Genata resahkan.   "Tetapi bagaimana aku bisa paham? Bagaimana bisa aku belajar memahami dia?" Genata masih belum melepaskan pelukannya.   "Belajar itu tak usah sekarang, tak juga harus ada hasilnya. Jika kau belum mampu, semampunya dulu." Shilla mengelus punggung Genata yang bergetar, semakin hebat.   "Aku tak pernah berharap bisa menempati hati dia, Sultan Murat terlalu sulit untuk diterka. Sama halnya dengan aku, aku bingung dengan diri ini. Aku ingin marah sebab kebingun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN