Bab 4 Perjalanan menuju apapun itu, tidak ada yang mudah terkecuali sejengkal arah dari tempatmu tidur sampai pintu. *** Pagi hadir tatkala malam mulai surut, pulang ke peraduan. Menyapa alam ke sekian, memberi harap berjuta kali kepada setiap penguasa, memberi celah kepada mereka yang meminta, berikan kami kesempatan untuk memperbaiki. Singgahsana yang telah diduduki, mahkota kerajaan yang bertengger di kepalanya, sebagai petanda. Bahwa akulah pemimpin dari para b***k dan penguasa yang menguasai. Sultan Murat yang berada di atas sana, dikelilingi beberapa dayang yang terus menggerakkan kipasnya. Teguran, Silken- Selir ketiga raja mengundang atensi dia. "Ini masih pagi, jangan terlalu dikipas. Nanti raja bisa masuk angin… " Dayang-dayang ya