Pemuda jangkung itu terlihat melangkah lesu menuju lapangan sembari menyisir rambut tebalnya dengan tangan kanan. Bibirnya terlihat menghela pelan, entah kenapa sedari tadi dadanya terasa sesak. Ucapan Syaqila tadi pagi masih terngiang jelas di telinganya. Omongan singkat nan tegas sekaligus menyakitkan itu masih berbekas pada pendengarannya. Beberapa murid lain sudah berhamburan pulang dengan kedaraan masing-masing. Ada juga yang dijemput dengan supir pribadi sampai tukang ojek langganan. Pemuda berahang tegas itu kembali merunduk dalam merasa perasaannya seperti dipatahkan begitu saja walau ia belum sepenuhnya mendekati gadis berkerudung yang baru ia kenal itu. ''WOI DI DEPAN ADA TAWURAN TUKANG OJEK ANJIRRR!" Elhaq mendengus kasar mendengar pekikan salah satu temannya di depan gerb