"Itu Syahirnya gak bisa nafas, Qila." Syaqila sontak melepas pelukannya membuat Syahir yang masih terpaku dengan sedikit kehabisan nafas jadi tersenyum samar. Adam yang menegurnya hanya menipiskan bibir dengan melirik Leo yang duduk di sampingnya. Keempat orang itu sedang berada di kafe. Duduk di meja bundar, dengan Syahir dan Syaqila yang masih berpelukan lengan. Syaqila masih sesegukan walau bibirnya tertarik lembut dengan masih memandangi wajah Syahir tanpa henti. Sekan kembarannya itu adalah pusat perhatiannya sekarang. "Oh iya, cewek tadi siapa?" Tutur Syaqila membuat Leo dan Adam sontak saling pandang dengan sama-sama mengedikan bahu pelan. Pasalnya saat Syaqila tadi masih menangis dalam pelukan Syahir, mendadak ada sosok cewek berambut panjang dan mendorong tubuhnya kasar. Dan a