Syaqila mengulum bibir menahan senyum lebarnya melihat Syahid yang masih terdiam tidak berkedip menatap Airin yang kini duduk di hadapannya, di meja kantin. Bahkan, sang kakak seakan sudah masuk ke dunia lain, dimana hanya ada dia dan Airin. "Bentar, tadi aku mau makan sama Airin dan Syahid .... terus kenapa kalian bertiga ngekor?" Sinis Qila memicingkan mata ke arah Adam, Firza dan Elhaq yang kompak mengedikan bahu. Pura-pura bodoh. "Sumpah ya, aku tuh berasa induk ayam yang dibuntuti sama anak-anak ayamnya." Lelah gadis berkerudung itu membuat Airin tersenyum saja. Syaqila menoleh ke samping Syahid yang masih mematung dengan tatapan lurus memandang Airin. "Biarin aja dia gaes, mending sekarang kita pesan makan." Tutur Syaqila membuat yang lain menganggukan kepala, menurut begitu saj