Jadi Pacar Sehari

1961 Kata

Syaqila memainkan bibirnya sembari mengikat tali sepatunya. Kepalanya tertoleh ke samping memandangi Syahid yang sudah berdiri menunggunya sedari tadi. Setelah selesai sholat pun mereka ingin menghabiskan waktu bersama. Hitung-hitung melepas rindu karena selama ini jarang bertemu. "Perut aku sakit," bisik Syaqila dengan memegang perutnya yang terasa keram, "lapar?" Syaqila menggelengkan kepala pelan, sembari mendongak kecil menatap sang kembaran yang mendekat. "Halangan ternyata," Syaqila diam saja, tidak berbicara banyak. Menunggu saja Syahid yang sedang sibuk merogoh saku celana, sepertinya sedang mengambil hape. "Gue gak bawa motor, jadi kita tunggu gober di sini ya." Tebakan Syaqila benar, ia ingin mengatakan sesuatu namun urung ia lakukan. Berhubung perutnya tidak bisa bekerja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN