Sosok yang tak tergantikan

2167 Kata

Azzam masih berdiri mematung di depan pintu dengan mengerjapkan matanya berusaha meyakinkan penglihatannya kini. Pria itu berulang kali mengucek matanya, lalu perlahan bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman. Ia pun melangkah mendekat sembari merentangkan kedua lengannya membuat sosok berkerudung di hadapannya itu menjatuhkan tubuh mungilnya pada pelukan Azzam. "Selama ini tuh kemana aja sih, Zam? Kamu berasa ngilang ditelam bumi, kita ini masih kembaran bukan, sih?" Azzam tersenyum lebar, menganggukan kepalanya. Tangannya bergerak mengusap kepala mungil sang adik yang masih memeluknya erat seakan tidak ingin melepaskannya. "Maafin aku, ya. Selama ini jarang temuin kamu sama Alvaro. Terima kasih udah mau jagain Syaqila selama aku gak ada," tutur Azzam masih mengeratkan pelukannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN