"Ran, apa tadi itu kamu? Angkat Ran" Kuulangi lagi berharap ada jawaban dari Ran disana. Tapi nihil, semuanya sama saja. Hampir lima kali kutelpon tapi satupun tak ada jawaban dari Ran. Mencoba terus dan terus sambil berharap panggilanku akan direspon Ran, tapi tetap saja Nihil. Mengacak rambutku frustasi kusandarkan tubuhku ditiang penyangga sampai kurasakan ponselku bergetar, nama April terpampang disana yang membuat hatiku sedikit kecewa. "Halo" "kamu dimana? Kenapa lama?" "maaf Pril, tadi aku ketemu Beni di toilet, jadi keasikan cerita dulu,ya udah aku kesana ya!" "ya udah! Buruan ya!" "Iya bawel!" Setelah panggilan itu terputus, kulangkahkan kakiku kembali dengan perasaan yang campur aduk. ***** Ran memperhatikan ponselnya yang disana tertera 9 panggilan ta