Setelah sadar tak bisa berbuat apapun tanpa kursi roda, Victoria kecil memutuskan untuk memakai benda itu. Keesokan harinya--gadis itu mengemukakan keinginannya itu saat ayahnya membawakan sarapan pagi saat itu. "Aku mau pakai kursi roda lagi, Papa!" Seru Victoria. Givanno terkejut dengan pernyataan putrinya. Lelaki itu meletakkan piring berisi hamburger yang berada di tangannya. Dia mengelus rambut pirang putrinya sambil tersenyum. "Dad bisa menggendongmu, nak." Balas Givanno. Victoria diam. Lumpuh membuat dirinya begitu menyedihkan. Mata hazel turunan dari ibunya membendung air mata. Buru-buru ia menghapusnya. Tak ada gunanya menangis, hal itu hanya akan membuat dirinya semakin lemah. Victoria menatap piluh ayahnya. "Aku tidak mau Papa repot lagi seperti kemarin. Aku akan berusaha sen