[EVRA'S POV] "Masa sih nggak ada satupun yang kamu mau. Kita banyak banget lihat barang dari tadi. Apa nggak ada satu barangpun yang menarik di mata kamu? Emang nggak ada yang bagus barangnya?" aku benar-benar tak mengerti dengan istriku ini. Kami melewati puluhan toko dengan berbagai jenis barang dan brand ternama. Tapi Ai melewati toko itu dengan santai seolah pintu toko itu tertutup. Tidak, lebih tepatnya seolah toko itu tidak ada di sana. Ai membuat harga diri brand-brand ternama itu hilang. Ai dengan mata bening dan polosnya itu memandangku. "Ada," jawab Ai. Harapanku sudah melambung, berharap dia ingin membeli sesuatu. "Semuanya bagus. Tapi Ai nggak pengen." Harapan yang sudah dilambung tinggi itu dihempaskan lagi ke tanah. Aku pikir d