10 : Ancaman m***m supir kampreto

1818 Kata

Si Om telah kembali dari perjalanan bisnisnya.  Dia mengirim message ke gue.  Memberi kabar kalau ia langsung mampir ke apartemen dari bandara.  Seharusnya gue tersanjung kan?  Tapi mengapa gue jadi was-was?!  Jantung gue berdebar kencang saat menunggu kedatangan Om.  Klimaksnya saat gue membuka pintu dan menemukan Supir kampreto berada dibalik tubuh Om.  Gue melotot geram padanya.  Apa dia sudah bicara macam-macam pada Om? "Luna Sayang, I am here," Om melambaikan tangannya di depan wajah gue.  Astaga, gue sampai melupakan kehadiran Om.  Dan dari sikap Om sepertinya supir kampreto itu belum bilang apa-apa padanya.  Aman deh, untuk sementara! "Hai Om, welcome back home," gue menyambutnya dengan pelukan hangat.  Om balas memeluk gue. Dia mengangkat dagu gue dan menatap gue lekat-lekat. "D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN