Unboxing Bidadari.

2235 Kata
Ujian sekolah baru selesai, para siswa-siswi perlahan mulai merasa lega. Namun tidak bisa lega sepenuhnya karena mereka harus menunggu hasil ujian nasional yang mereka lalui beberapa hari ini dan masa penenangan pun selesai. Siang itu selepas dari sekolah, Cannon pilih nongkrong bersama teman-temannya saat tiba-tiba dia justru mendapat tawaran untuk balap liar di zona B. Tidak mau harga dirinya jatuh hanya karena menolak tantangan balap liar dari geng sekolah lain, Cannon tanpa ragu menerimanya, terlebih lagi kemarin Daddy Zidan sudah membuat trobosan baru dengan mesin motor miliknya, dan pas sekali anak-anak geng lain juga menantangnya. Selepas dari tongkrongannya, Cannon dan teman-temannya langsung tancap gas ke zona B. Zona yang memang biasa di pakai anak-anak jalanan untuk taruhan balap liar. "Jadi taruhannya apa dulu nih. Kalo cuma duit jutaan rupiah mah gua gak butuh. Berikan gua penawaran yang menarik?!" seru Cannon saat turun dari motornya lalu melepas helmnya, dan dua orang teman dari pihak Cannon mengikuti langkah Cannon ketika membuat kesepakatan diantara kedua belah pihak. Pihak penantang dan pihak yang ditantang. "Lu liat motor biru itu. Itu motor baru gue!" jawab orang itu dan spontan Cannon dan ketiga temannya langsung menoleh ke arah tunjuk Ibra. Ke arah motor sport warna biru dan sepertinya itu motor memang masih baru. "Gue akan mempertaruhkan motor itu di taruhan kali ini. Lu boleh memiliki motor itu jika lu menang balapan kali ini, tapi jika lu sampai kalah, maka motor lu akan jadi milik gua!" sambung Ibra dan Cannon tentu saja tersenyum menanggapi pernyataan laki-laki itu. Ibra terdengar percaya diri ketika menawarkan taruhan cukup besar dengan mempertaruhkan motor mereka masing-masing, tapi tidak apa-apa, Cannon tidak pernah merasa gentar meski harus bertarung seperti itu. Dia punya Mommy juga Deddy yang selalu bisa dia andalkan, juga memiliki Papa yang selalu menjadi tameng setiap kali Mamanya mengomelinya, jadi taruhan seperti ini bukanlah apa-apa untuk seorang Cannon Rey Mervino. "Not bad," jawab Cannon santai, dan setelahnya Cannon langsung menjabat tangan Ibra sebagai tanda kesepakatan sudah mereka dapatkan. "Oke Deal." Kedua pembalap langsung pasang langkah di garis start. Cannon mengemudikan motornya sendiri dan Ibra pun demikian karena ini adalah pertaruhan harga diri mereka sebagai sesama ketua geng. Tentu saja Cannon sudah tidak lagi menggunakan seragam putih abu-abu saat ini, dia hanya menggunakan celana jeans biru langit dengan kaos putih juga jaket kulit yang terpasang erat di tubuh tegapnya. Tarikan gas dari kedua motor yang akan balapan itu terdengar mengalung di udara, dan cuaca panas sepertinya tidak akan bisa menghentikan rasa panas di dalam otak dan pikiran mereka untuk mengalahkan lawannya saat tiba-tiba bendera start diangkat dan keduanya langsung tancap gas untuk segera sampai di garis finish tiga putaran. Di tempat lain. Seorang wanita cantik sedang berdiri gelisah di depan sebuah bangun hotel . Dia sedang menunggu seseorang yang kemarin dia sudah hubungi dan mereka sudah membuat kesepakatan via telpon untuk bertemu di depan salah satu bangunan hotel cukup mewah yang sudah di dekorasi seindah mungkin. Temannya di dalam sudah menunggu dengan gaun pengantinnya , karena sebentar lagi dia harus melangsungkan pernikahan, tapi laki-laki yang akan menikah dengannya masih belum menampakkan batang hidungnya, padahal dia sudah membayar setengah dari perjanjian di kontrak itu. "Gimana. Apa laki-laki itu sudah datang? Kenapa lama sekali. Jangan sampai pernikahan ini gagal, atau nenek ku akan benar-benar memaksaku untuk menikah dengan laki-laki brengseek itu. Aku gak mau. Aku lebih baik nikah sama gembel sekalian dari pada sama laki-laki itu!" ucap Mikhayla saat melakukan panggilan telpon ke Meira , sahabat sekaligus sekretaris pribadinya, karena kemarin Mikhayla sudah mempercayakan urusan pengantin laki-laki pada Meira, dan kemarin wanita itu sudah tegas mengatakan jika dia sudah mendapatkan laki-laki yang bersedia menikah dengan Mikhayla secara kontrak selama satu tahun. "Iya. Tenanglah. Waktunya masih sisa lima belas menit lagi kan? Aku yakin dia pasti datang. Secara dia udah menerima uang Depe nya kan. Tenanglah. Aku tidak akan mengecewakan mu kali ini. Aku akan menyelamatkanmu dari tuntutan nenekmu itu. Tetaplah mempertahankan senyummu agar tidak ada yang curiga jika kita sedang melakukan pesta pernikahan sandiwara!" balas Meira dan Mikhayla hanya terdengar menghela nafas dalam diam di seberang telepon. "Oh. Aku benar-benar menggantungkan hidupku saat ini padamu , Meira, dan aku harap kau benar-benar tidak akan mengecewakanku!" Mikhayla benar-benar merasa frustasi hanya karena tuntutan neneknya yang terus memintanya untuk menikah saat Mikhayla bahkan sedang tidak memikirkan pernikahan. Iya, Mikhayla , atau yang lebih akrab disapa Kayla itu baru putus dari pacarnya Johan, laki-laki b******k yang sudah menjadi kekasihnya lebih dari lima tahun itu kemarin mengkhianatinya dengan sahabat kental Kayla ketika SMA dulu. Kayla mendapati Johan sedang berada di atas tempat tidur dengan wanita itu, dan usut demi usus ternyata Johan sudah mengkhianatinya dari beberapa bulan yang lalu dan sekarang wanita itu justru sedang mengandung anak Johan. Anehnya Johan tidak ingin melepaskan Kayla dan tetap ingin melanjutkan rencana pernikahan mereka, bahkan Johan sendiri mengancam akan memutuskan kerjasama dengan perusahaan Kayla , jika Kayla meminta berpisah darinya. Tidak ingin harga dirinya jatuh hanya karena laki-laki brengseek, kemarin Kayla dengan tegas mengatakan bahwasannya dia sudah memiliki kekasih yang lain dan dia tidak akan pernah menikah dengan Johan. Namun sialnya Johan justru melaporkan hal itu pada nenek Kayla. Melaporkan bahwasanya Kayla mengkhianatinya dengan menjalin hubungan dengan laki-laki lain saat rencana pernikahan mereka sudah begitu matang, dan kemarin Kayla juga dengan tegas mengatakan kebenaran jika bukan dirinya yang sudah mengkhianati hubungan mereka berdua, Johan dan Kayla, tapi Johan sendiri , bahkan kemarin Kayla dengan tegas menunjukkan bukti perselingkuhan Johan dan wanita itu. Kayla juga menunjukkan bukti bahwasanya wanita di dalam video itu saat ini sedang mengandung anak Johan, dan rasanya, jika Kayla tetap nekat menikah dengan Johan, itu artinya Kayla justru menjerumuskan dirinya dalam neraka pernikahan. Tidak. Kayla tidak ingin itu terjadi. Tidak sampai di situ saja, setelah melihat bukti pengkhianatan Johan, sang nenek juga tidak langsung percaya begitu saja dengan keputusan Kayla, dia tetap menuntut Kayla untuk segera menikah agar Kayla bisa secepatnya mewarisi aset dan harta peninggalan kedua orang tuanya. Usia Kayla sudah dua puluh lima tahun, dan hal yang sangat wajar jika wanita tua yang merupakan nenek Kayla itu ingin segera melihat cucunya menikah sebelum batas usia merenggut dirinya, dan iya, karena Kayla mengatakan jika dia sudah memiliki kekasih dan siap menikah dengan kekasihnya itu, neneknya justru menuntut Kayla untuk membuktikan apa yang dia ucapkan , bahwasanya Kayla benar-benar memiliki kekasih selain Johan dan siap untuk menikahi Kayla. Naaz. Setelahnya, pernyataan Kayla itu justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri, dan pastinya itu juga ikut menjadi masalah untuk Meira, karena dia pula yang harus mencari laki-laki yang bersedia menikah kontrak dengan Kayla, saat hari H pernikahan Kayla dan Johan akan segera di gelar. Namun Kayla justru memutuskan untuk menggunakan pengantin pengganti. *** Dua putaran sudah berhasil Cannon pimpin , dan sisa satu putaran lagi bagi Cannon untuk sampai di garis finish lebih dulu maka dia akan keluar sebagai pemenangnya dan dia berhak membawa hadiahnya, tapi naas, sebelum mereka benar-benar menyelesaikan balapan itu, tiba-tiba beberapa tim polisi justru me razia tempat itu dan dua mobil polisi itu juga langsung mengejar dua motor yang sedang melakukan balapan di jalan itu. Cannon dan Ibra. "Brengseek. Apa apaan ini. Bagaimana mungkin ada polisi tiba-tiba gini. Mana gua belum sampai finis lagi!" Umpat Cannon yang justru berbelok arah ke jalan lain begitu juga dengan Ibra. Cannon berbelok ke kanan sementara Ibra berbelok ke kiri. Kedua remaja yang sedang balapan itu sama-sama keluar dari jalur untuk menghindari kejaran polisi tapi dua polisi yang sebelumnya mengejar keduanya pun ikut berpencar. Satu mobil mengejar Ibra, dan satu mobil lagi mengejar Cannon. Cannon terus saja mengemudikan motornya menuju arah kota, menyalip mobil demi mobil untuk menghindari kejaran polisi yang ternyata juga tidak menyerah meskipun Cannon sudah jauh meninggalkan jalur balapan itu, hingga Cannon melihat beberapa mobil berbelok ke arah gerbang masuk sebuah hotel dan Cannon ikut berbelok ke arah gerbang hotel itu saat melihat ada karangan bunga dengan tulisan selamat menempuh hidup baru yang artinya, di bangunan mewah itu sedang melangsungkan acara pernikahan. Sepertinya menyamar sebagai tamu di pesta itu bisa mengalihkan kejaran polisi terhadapnya. Cannon mengemudikan motornya dan memarkir kan nya di parkiran khusus tamu undangan, dan dengan langkah tergesa-gesa Cannon masuk ke pintu utama bangunan hotel itu untuk benar-benar menghindari kejaran polisi yang terlihat berhenti di depan gerbang utama bangunan hotel itu, dan pastinya Cannon masuk dengan kondisi masih menggunakan helm. Cannon baru masuk di pintu utama tempat itu saat tiba-tiba tubuhnya terasa di tarik ke arah pintu lain, dan seorang wanita langsung mengomel padanya. "Oh kau datang tepat waktu . Kau nyaris saja membuatku di pecat dari pekerjaanku jika kau benar-benar tidak datang!" ujar wanita itu seraya membantu Cannon membuka jaket kulitnya , dan meminta Cannon untuk melepas halmnya juga. "Cepat buka helm kamu, lalu pakai ini. Kita harus segera masuk mimbar acara dan kau harus naik ke atas altar, karena pengantinnya sudah siap memasuki aula pesta!" Seru wanita itu lagi , dan Cannon tentu saja tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengannya. Namun karena pikiran dia sedang merasa struk dan tidak bisa berpikir ke sana kemari, dia hanya asal setuju saja selama dia tidak tertangkap oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi, lalu setelah itu ibunya akan datang mengomel-ngomel ke kantor polisi sembari menjewer telinganya sampai di rumah. Percayalah itu adalah bagian yang paling memalukan yang sedang Cannon pikirkan saat ini, dan memikirkan itu saja Cannon sudah langsung merinding. Tanpa berpikir panjang lebar , Cannon juga langsung masuk ke ruang ganti dan menerima pakaian yang baru saja Meira berikan padanya. Buru-buru berganti pakaian dengan pakaian itu, setelahnya Meira juga langsung menariknya untuk mengikuti langkah wanita itu, sampai di atas altar, dan setelahnya Cannon melihat ada banyak tamu yang sedang menatap ke arahnya, akan tetapi karena Cannon memang sudah terbiasa menghadapi pandangan mengagumi dari kaum-kaum hawa, tentu saja hal semacam ini tidak membuat Cannon grogi. Dia bahkan dengan pedenya menebar senyum seolah dirinya adalah seorang superstar yang sedang melakukan konser dan yang ada di depannya saat ini adalah para penontonnya juga para fansnya. Senyum itu terpancar dengan begitu manis , hingga lekuk dagunya semakin terlihat menawan dan Meira baru bisa sedikit bernafas lega saat pintu aula , di mana pengantin perempuannya akan masuk sudah terlihat terbuka dan sepertinya semua rencana mereka akan berjalan dengan sempurna. Mempelai laki-lakinya sudah ada, kontrak pernikahan sudah ditandatangani, lalu mereka akan segera mengucap sumpah janji pernikahan palsu, dan sesi terakhir adalah pendeta akan memberkati pernikahan itu, dan setelahnya, Meira akan segera menyelesaikan sisa p********n yang sudah disepakatinya dengan mempelai laki-laki. Di sisi lain, Mikhayla yang baru memasuki mimbar acara juga langsung tersenyum saat melihat Meira juga mempelai laki-lakinya sudah berada di atas altar pernikahan itu. Dua pengiring pengantin juga ikut menatap ke arah mempelai laki-lakinya. "Wow. Pengantin laki-lakinya sangat tampan, Nona. Lihat senyumnya, oh benar-benar sangat manis!" bisik pengiring pengantin di sisi kiri Kayla dan Kayla hanya melirik sebentar ke arah altar tapi tidak sampai memperhatikan laki-laki yang dibayar Meira untuk menikah dengannya hari ini, sementara Cannon masih terpaku dari berdirinya karena dia benar-benar masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun detik berikutnya Meira juga menginstruksikannya untuk menyambut mempelai wanitanya agar naik ke atas altar dan tentu saja Cannon melakukannya begitu saja seolah dia memang pernah memerankan drama atau sandiwara seperti ini sebelumnya, bahkan setelah ini Cannon sudah tahu apa yang akan dia lakukan. Dia benar-benar tahu proses ini, karena bagaimanapun dia pernah mengkhayalkan adegan seperti ini bersama wanita pujaan hatinya. Clarissa. Cannon masih mempertahankan senyum terbaiknya, ketika akhirnya pendeta mulai membacakan doa kemudian , meminta mempelai laki-lakinya untuk mengangkat sumpah pernikahan disusul dengan sumpah pernikahan dari mempelai wanitanya, dan setelahnya pemberkatan pernikahan. Oh sesi terakhir adalah bagian yang paling Cannon suka. Sesi berciuman setelah pendeta memberkati pernikahan mereka, dan setelah itu mereka akan benar-benar sah menjadi suami istri. Cannon mengangkat kain tudung yang menutup wajah wanita itu , dan baru setelahnya Cannon benar-benar melihat jika wanita yang baru saja dia nikahi secara mendadak dan tanpa perencanaan itu memiliki wajah yang sangat cantik, tidak kalah cantiknya dari Clarissa Putri Mahesa, istri dari Kendra Wilkinson , dan sepertinya wanita itu juga masih belum sadar jika mungkin Cannon bukan laki-laki yang harusnya menikahi dirinya saat ini. Meski begitu Cannon tetap mengambil kesempatan untuk mencium wanita itu dengan ciuman terbaik yang pernah dia khayalkan selama ini bersama Clarissa, istri Om Kendra. Cannon melumat belah bibir bawah pengantinnya, Kayla dengan sangat lembut saat Kayla justru hanya terkesan membalas ciuman itu ala kadarnya, tapi Cannon benar-benar melakukannya dengan sangat sempurna. Tidak hanya melumat belah bibir bawah Kayla, Cannon juga sedikit menggigit belah bibir wanita itu untuk membuat wanita itu bergerak sesuai irama dari detak jantung dia, karena Cannon benar-benar ingin mendapat balasan atas ciumannya tadi, dan Kayla tentu saja langsung bereaksi dengan gigitan kecil Cannon tadi, dan iya, Kayla spontan membuka belah bibirnya untuk benar-benar menerima ciuman Cannon secara sempurna dan setelah itu riuh tepuk tangan ikut bersahutan di aula pesta itu , karena dengan begitu pernikahan mereka sudah. Cannon tersenyum sangat manis, saat sesi ciuman itu selesai. Dia dengan percaya diri melambaikan tangannya ke arah tamu undangan yang hadir seolah-olah dia memang sangat bahagia dengan pernikahan itu, dan seorang wanita tua lantas beranjak dari duduknya dan naik ke atas altar pernikahan itu seraya menepuk punggung Cannon kemudian mendaratkan kecupan di kening Cannon juga kening Kayla, cucunya sendiri untuk memberkati pernikahan mereka. Apa kalian tau, yang ada di pikiran Cannon saat ini? Tentu saja itu adalah malam pertamanya dong. Ah..., Cannon tiba-tiba gugup saat membayangkan dia yang akan unboxing bidadari yang hari ini resmi menjadi istrinya. Gugup gua geng.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN