Pahit dan manis.

1692 Kata

"Kamu diem aja, kenapa?" Ardian berkata. Saat ini keduanya sedang berada si kantornya Adrian. Sekar ke sana untuk melihat anak buahnya yang sedang membangun rumah sakit itu. Meski setiap tahap pekerjaan Sekar menerima laporan secara virtual ke ponselnya. Namun ia juga merasa harus benar benar mengecek pekerjaan itu secara langsung. Jadi di sinilah perempuan itu berada. Sekar hanya menggeleng pelan tidak berniat untuk menjawab Adrian. Entahlah, apa yang harus ia lakukan saat menghadapi lakilaki itu setelah mendengar semua apa yang dikatakan Saka padanya, tentang ayahnya Adrian yang belum tahu kalau dirinya adalah seorang janda. "Aku ..., aku punya salah ya sama kamu?" tanya Adrian lagi, dengan menatap perempuan itu lekat. "Sayang ...," Adrian meraih tangannya Sekar, karena perempuan itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN