Kekhawatiran Sekar.

1792 Kata

"Jadi bagaimana kabar mamah mu?" tanya Ishak. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah restoran. Bosnya itu mengajak makan siang di sana. "Udah agak baikan, ko, Pak." jawab Sekar, sembari meraih sendok. Ia hendak makan. Ishak mengangguk lega. "Oh, ya, Pak. Saya mau menyampaikan sesuatu." "Apa?" "Aku sama Adrian sudah memutuskan benar benar akan menikah! Aku ketemu dia di rumah sakit, kemarin malam. Dan dia mengatakan itu pada papah dan mamahku." Ishak terlihat termenung untuk beberapa saat. Awalnya Sekar mengira kalau Ishak tidak menyukai kabar ini. Namun pikirannya berubah, setelah lelaki itu tersenyum senang. "Kalau menurut kamu adrian itu memang sungguh sungguh, kenapa tidak?" ujar Ishak dengan nada datar. Ia menyeruput Americano nya dengan tatapan lekat pada Sekar. Namun perem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN