Sebutlah saat ini Sekar seorang perempuan yang cengeng, padahal ia bukan lagi seorang remaja yang baru saja mengenal cinta. Bagaimana tidak, kalau sejak ia menaiki speedboath itu. Diam diam Sekar menangis meski Saka mungkin tidak mengetahuinya. Ah, atau mungkin saja Saka sudah tahu tapi tetap memilih diam dan tidak ikut campur. Hingga sampai beberapa menit, lelaki itu terlihat menidurkan Starla di atas troli. Lalu mendekati Sekar yang sedang duduk termenung. "Ada sesuatu?" tanya Saka. Sekar yang masih disibukan oleh pikirannya tentang sang Bos, menoleh dengan mimik wajah yang belum siap ia ubah. Dan karena sedikit kecerobohan itu, menghadirkan sebuah tatapan memicing dari kedua mata gelap lelaki menawan itu. "Kamu nangisin apa?" Saka bertanya dengan nada penasaran. "Eh, aku hanya ...,