Bukannya Sekar ikut masuk dengan mobiknya Saka. Perempuan itu malah berdiri dengan menatap tidak senang pada Saka. "Kembalikan ponselku!" Sekar menengadahkan tangannya. Meminta agar Saka mengembalikan ponselnya padanya. Namun Saka malah tersenyum kecil tidak mengindahkan permintaannya. "Aku sudah bilang, kalau kamu harus pulang sama aku." "Tapikan aku udah bilang enggak mau. Aku mau pulang sendiri!" "Tujuan kita sama. Kita akan pulang pada rumah yang sama. Kenapa harus pulang dengan cara yang terpisah?" Masalahnya adalah, Sekar merasa tidak tenang saat bersama Saka. "Tapi ini bukan hak kamu kan? aku mau pulang kemana sama siapa? itu bukan urusan kamu kan?" Saka terdiam, dan sungguh sialan karena apa yang dikatakan Sekar adalah benar. Namun kenapa perempuan itu menjadi begitu dingin