Ilham terdiam seketika, saat Rumi mengingatkan akan sebuah keputusan yang di buat Ilham, yang kini membuatnya menjadi tak karuan. "Ada hal yang perlu kamu tahu Rumi, sebuah keputusan ada yang benar dan salah, dan keputusan yang aku ambil dulu adalah sebuah kesalahan. Kesalahan yang berakibat saangat fatal, yang menghancurkan diriku sendiri dan tidak terkecuali kamu. Aku berharap kamu melupakan semua kalimat tidak baikku dulu... Aku minta maaf, aku menyesal." Kalimatnya benar-benar ia perhitungkan, dia tidak mau bicaranya kembali menyakiti perasaan gadis itu. Rumi menelan ludah dengan susah, tenggorokannya kini tiba-tiba butuh asumsi air. "Dan kamu juga harus tahu Ham, ada hal dimana sebuah keputusan akan tetap menjadi keputusan. Tidak perduli itu salah atau benar, dan hasil dari keputu