Prolog

344 Kata
        "Tata bareng Mas Dhika pulangnya!" ucap Radhika dengan nada tegas.         "Nggak mau, Tata mau bareng Mario!" ucap Anggita dengan nada kesal.             "Gak bisa, Eyang uda titip pesan sama Mas Dhika kalau Tata harus pulang sama Mas" ucap Radhika tidak mau ditolak.            "Tata gak mau Mas, Tata uda janjian sama Mario!" ucap Gita frustrasi.         "Pokoknya gak bisa! Mas tunggu di parkiran, awas kalo sampe berani pulang sama Mario, Mas laporin Eyang kamu gak nurut"         "Mas Dhika nyebelin! Tata benci Mas Dhika!" ucap Gita kemudian pergi dari hadapan Radhika.         Radhika menghela nafas kasar. Tangannya mengusap kasar wajahnya. Radhika tidak suka  Anggita  dekat dengan pria manapun apa lagi Anggita masih SMP kelas 3. Seharusnya Anggita masih fokus belajar bukannya dekat dengan seorang pria. Radhika kesal.         Jam pulang sekolah, Radhika sudah duduk di motornya sambil melepas dasi abu - abunya dan tersenyum kecil menatap Anggita dari kejauhan berjalan menuju dirinya. Anggita memang suka mendebatnya namun Radhika tau Anggita pada akhirnya akan menuruti dirinya.         "Udah mau pulang?"tanya Radhika ketika Anggita sudah sampai dihadapannya.         Anggita menatap sebal pria yang berada dihadapannya dan hanya mengangguk sebagai jawabannya.         "Ya sudah ini pakai helmnya." ucap Radhika sambil menyodorkan sebuah helm pada Anggita.         Anggita menerima helm yang Angga berikan dan memakainya. Selesai mengenakan helm, Anggita pun naik keatas motor Radhika. Radhika pun menyalakan motornya dan mulai menjalankan motornya. Radhika menyadari kini Anggita marah pada dirinya.         Radhika pun membelokan motornya menuju kedai es krim gelato. Anggita begitu menyukai es krim gelato. Anggita pun menyadari niat Radhika pun tersenyum tanpa ia sadari. Anggita tersenyum karena ia tau Radhika sedang berusaha meminta maaf pada dirinya dengan membawanya pergi ke kedai es krim gelato langganan mereka.         "Ta, makan es krim dulu yuk"         Anggita pun ikut turun sambil menyembunyikan senyumnya.         "Kamu tunggu disini, Mas pesan dulu" ucap Radhika dan mendapat jawaban Anggukan dari Anggita.         Tak lama kemudian Radhika datang dengan dua cup es krim gelato dan memberikannya pada Anggita.         "Terima kasih Mas Dhika, Mas Dhika memang yang terbaik" ucap Anggita sambil memberikan kedua jempolnya pada Radhika.         Radhika pun mengacak - acak rambut Anggita. Gadisnya kini sudah tidak marah lagi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN