“Ya Allah, bahkan dibalik ujian yang Kau berikan, masih terdapat banyak nikmat yang bisa disyukuri. Bahkan, ujian yang membuatku kembali berada di jalan-Mu adalah sesuatu yang patut untuk disyukuri. Itu artinya Kau sayang padaku, kan? Maka, Maha Benar-lah Engkau ketika berfirman dalam kalam-Mu, “fa bi ayyi aalaaaa i-rabbikumaa tukadzdzibaaaan (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan)?” Qiana Pov Kak Bhanu menepati janjinya. Dia menemaniku untuk berkonsultasi ke seorang psikiater. Sebenarnya, aku merasa agak risih, tapi aku ciba untuk menekan ego dan perasaanku kala mengingat nasihat dari mama. Aku pun bercerita tentang yang kualami dengan detail, bahkan aku sampai meneteskan air mata jika mengingat-ingat keputus-asaanku kemarin. Kurasakan genggaman Kak Bhanu di jemariku s