"Apakah semuanya berjalan dengan lancar?" tanya Livy, sahabat Scarlett yang tinggal di Paris.
"Semuanya berjalan lancar. Terima kasih." Scarlett mengatakannya dengan tulus.
Livy adalah seseorang yang telah banyak membantunya, baik itu delapan tahun lalu atau saat ini.
Delapan tahun lalu, Livy menghapus rekaman hotel tempat ia bertemu pertama kali dengan Michael. Ia menghapus jejak keberadaannya hari itu di hotel agar tidak ada satu pun orang yang tahu bahwa ia telah menghabiskan satu malam panjang dengan Michael waktu itu.
Dan hari ini, Livy membantu Scarlett mengirimkan pesan pada Kyle. Juga mengedit foto Scarlett dengan seorang pria tua.
"Kau adalah sahabatku, Scarlett, membantumu adalah tugasku." Livy tidak suka Scarlett berterima kasih padanya. Apa yang ia lakukan untuk Scarett hari ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bantuan Scarlett untuk hidupnya.
Jika saja ia tidak memiliki sahabat seperti Scarlett maka mungkin delapan tahun lalu ia sudah berakhir menjadi salah satu p*****r di sebuah rumah bordil untuk melunasi semua utang ayahnya yang suka berjudi.
Scarlett adalah penyelamat hidupnya, jadi ia akan melakukan apapun untuk membalas semua jasa Scarlett. Selain itu, karena bantuan Scarlett ia juga berhasil membangun perusahaannya yang bergerak di bidang tekhnologi. Scarlett menginvestasikan sejumlah uang dan menyiapkan seluruh yang ia butuhkan, dan sekarang anti virus yang ia kembangkan menjadi yang terbaik di dunia.
Sampai detik ini masih belum ada yang bisa mengalahkannya. Perusahaan-perusahaan besar telah menggunakan anti virusnya. Dan itu telah membuatnya menjadi seorang wanita yang sebelumnya sangat miskin menjadi wanita kaya raya. Dan semua berkat bantuan Scarlett.
"Baiklah, aku akan menutup panggilannya sekarang."
"Ya. Kabari aku jika kau membutuhkan sesuatu."
"Ya."
Scarlett memutuskan panggilan dengan sahabatnya, lalu ia beralih memutar panggilan lain.
"Halo, Kakek." Scarlett menghubungi kakeknya.
"Cucuku, kenapa baru menghubungi Kakek sekarang? Bagaimana perjalananmu? Apakah kau sudah bertemu dengan Ayah Eilaria?" tanya Ethan Parker, ayah dari ibu Scarlett.
"Perjalananku lancar, Kakek. Aku sudah bertemu dengan Ayah Eilaria. Aku baru menghubungi Kakek karena aku memiliki beberapa pekerjaan," balas Scarlett.
"Apakah kau sudah bicara dengan pria itu mengenai kondisi Eilaria?"
"Belum, Kakek. Aku akan memilih waktu yang pas untuk memberitahunya."
"Jangan membuang waktu terlalu banyak, L. Putrimu tidak bisa menunggu terlalu lama."
"Aku mengerti, Kakek." Scarlett mana mungkin membuang waktu, ia bahkan segera menggunakan waktunya untuk berhubungan badan dengan Michael. "Kakek, apa yang sedang Eilaria lakukan saat ini?"
"Eilaria sedang tidur sekarang."
"Apakah dia berperilaku baik selama aku tidak ada?"
"Kau selalu tahu bahwa tidak ada anak yang lebih baik dari Eilaria. Dia benar-benar berperilaku baik."
Hati Scarlett menjadi lebih tenang setelah mendengar kata-kata kakeknya. Ini adalah pertama kalinya ia pergi tanpa membawa Eilaria bersamanya. Ditambah ia pergi untuk waktu yang cukup lama jadi ia mengkhawatirkan Eilaria.
Jika saja kondisi Eilaria lebih baik maka ia pasti akan membawa putri kecilnya, sayangnya saat ini putrinya harus menjalani serangkaian pengobatan untuk menyembuhkan leukimia yang diderita oleh putrinya.
"Aku akan menghubungi Kakek lagi nanti. Tolong jaga Eilaria untukku."
"Aku pasti akan menjaga cicitku. Kau tidak perlu terlalu banyak berpikir. Saat ini kau hanya harus fokus pada memberikan adik untuk Eilaria."
"Baik, Kakek." Scarlett menjawab pelan. Setelah itu ia memutuskan panggilan teleponnya.
Scarlett menghembuskan napas perlahan. Ia melemparkan pandangannya ke luar jendela. Ia berharap hubungan seksnya dengan Michael semalam bisa membuatnya hamil seperti pertama kali mereka berhubungan badan.
Ia tidak memiliki pilihan lain selain melahirkan anak lagi untuk menyelamatkan nyawa Eilaria. Putri kecilnya membutuhkan tali pusar calon adiknya untuk menyembuhkan leukimia yang dideritanya.
Sebelumnya Scarlett telah mencari donor sum-sum tulang belakang yang cocok untuk Eilaria, tapi tidak ada yang cocok. Ia bahkan diam-diam telah memerintahkan orangnya untuk menguji kecocokan dengan sum-sum tulang belakang Michael, tapi juga tidak cocok. Jadi, tali pusar adalah satu-satunya jalan.
Jika bukan karena nyawa putrinya, Scarlett tidak akan pernah sudi merendahkan dirinya menjebak Michael. Bahkan ia tidak pernah berpikir untuk kembali lagi ke negara ini.
Setiap kali Scarlett memikirkan kondisi Eilaria, ia pasti akan merasa sangat sedih. Sejak kecil Eilaria tidak pernah membuatnya kesulitan. Gadis cantik itu selalu berperilaku baik.
Eilaria juga cerdas dan ceria. Eilaria merupakan semangat hidupnya saat ini.
Namun, satu tahun lalu, Eilaira mengalami beberapa lebam di tubuhnya. Scarlett pikir mungkin Eilaria mengalami penindasan di sekolahnya, tapi ia sudah memeriksa semuanya, Eilaria tidak mengalami itu sama sekali.
Lalu, ia membawa Eilaria untuk pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan. Saat itulah Scarlett menemukan putrinya yang ceria menderita leukimia.
Hati Scarlett hancur ketika ia mengetahui hal itu. Ia tidak mengerti kenapa Tuhan harus memberikan penyakit itu pada putri kecilnya.
Selama enam bulan pertama Eilaria didiagnosis menderita leukimia, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sakit dan menjalani kemoterapi.
Setiap kali Eilaria kesakitan, Scarlett akan menangis sendirian. Ia tidak bisa menyaksikan putrinya terus menderita seperti itu.
Oleh karena itu, tidak peduli bagaimana caranya ia harus memiliki anak lagi untuk menyelamatkan Eilaria. Mungkin ini terdengar tidak adil untuk calon adik Eilaria yang hadir karena untuk menyelamatkan Eilaria. Namun, tidak ada pilihan lain.
Dering ponsel mengalihkan perhatian Scarlett. Ia mengangkat tangannya dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Ada apa, Hannah?" Scarlett menjawab panggilan dari asistennya.
"Bu, Anda memiliki rapat satu jam lagi dengan para petingi di cabang perusahaan kita." Hannah memberitahu Scarlett mengenai jadwal pekerjaannya.
"Ya." Scarlett kemudian memutuskan panggilan itu.
Selama lima tahun, Scarlett selalu mengirim perwakilannya jika menyangkut pekerjaan di kota ini. Ia bukannya menghindar dari rasa sakit yang ia alami sebelum ia meninggalkan kota ini, ia hanya tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang telah menyakitinya.
Scarlett tidak ingin hidup dengan kebencian dan dendam di dalam dirinya, itulah kenapa ia lebih memilih untuk tidak berurusan dengan orang-orang itu lagi.
Namun, karena sekarang ia sudah ada di sini, jadi ia tidak perlu mengirimkan perwakilannya lagi untuk pekerjaan di sini.
Ia memiliki kantor cabang di kota ini, jadi selama ia berada di sini ia akan bekerja di kantor itu.
Wanita itu segera bersiap untuk rapat di cabang perusahaannya. Ini adalah kunjungan pertamanya selama lima tahun perusahaan itu didirikan.
Ia mengenakan setelan dengan potongan rumit. Wajahnya memakai riasan tipis yang membuatnya tampak begitu segar.
Rambut cokelat bergelombangnya ia ikat menjadi kuncir kuda.
**
Ruangan pertemuan di perusahaan E Jewelry sangat hening. Saat ini para petinggi perusahaan tidak ada yang bersuara. Mereka sedang menebak apakah CEO mereka puas dengan laporan yang mereka berikan atau tidak.
Scarlett sedang membolak balikan kertas dengan wajah tanpa ekspresi. Yang sedang ia baca saat ini adalah laporan penjualan bulan lalu. Hasilnya cukup memuasakan.
"Rapat selesai. Teruskan kinerja baik kalian." Scarlett berdiri dari kursi kepemimpinan. Ia segera melangkah keluar dari ruangan itu.
Para petinggi perusahaan menghela napas lega. Mereka tidak pernah berpikir bahwa CEO perusahaan mereka adalah seorang wanita muda dengan tempramental yang begitu dingin dan tenang.
Hanya kepala cabang perusahaan itu yang pernah bertemu dengan Scarlett, pria berusia empat puluhan tahun itu juga tidak pernah menyebutkan tentang Scarlett pada bawahannya.
Dan juga selama ini yang datang melakukan kunjungan adalah wakil CEO
Mereka hanya tahu bahwa pemimpin E Jewelry adalah seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun. Sampai detik ini mereka masih tidak percaya bahwa perusahaan perhiasan yang hampir menguasai pasar dunia itu seorang wanita muda. Hingga hari ini akhirnya tiba dan mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri siapa CEO E Jewelry.
Dari pertemuan hari ini mereka bisa menemukan kebenaran bahwa rumor mengenai atasan mereka yang mendominasi dan bertangan dingin.
"Apa lagi jadwalku?" tanya Scarlett sembari melangkah menuju ke ruangan yang sudah disiapkan untuknya.
"Bu Scarlett memiliki kunjungan ke toko di pusat perbelanjaan pada pukul 3 sore. Setelah itu akan ada pertemuan dengan penyelenggara pameran perhiasan di Pusat Seni pada pukul 7 malam."
"Baik, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu sekarang."
"Ya, Bu."
Scarlett mendorong pintu, ia melangkah menuju ke kursi kebesarannya. Wanita itu duduk dengan tenang, lalu mengeluarkan ponselnya.
Ponselnya berdering. Ia melihat layar benda pintar itu kemudian segera menjawabnya.
"Ada apa, Owen?"
"Apakah kau sedang sibuk?"
"Tidak. Aku baru saja selesai rapat."
"Bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, Owen. Tidak perlu mencemaskanku." Scarlett menjawab dengan pelan. Ia tahu bahwa saudara sepupunya saat ini pasti sedang mengkhawatirkannya. Selama hampir delapan tahun ini sepupunya itu selalu berada di sisinya.
"Aku dengar dari Hannah kau telah bertemu dengan Kyle dan Ayahmu. Kau benar-benar baik-baik saja, kan? Apakah aku harus pergi ke sana untuk menemanimu?"
"Tidak perlu, Owen. Aku bisa mengatasi masalah di sini. Jaga saja E Jewelry selama aku tidak ada di sana. Maaf aku harus merepotkanmu."
"Kau mengatakan omong kosong. Aku adalah saudaramu, kau tidak merepotkanku sama sekali," balas Owen. "Bagaimana dengan Michael? Apakah pria itu melakukan sesuatu terhadapmu?"
"Dia tidak akan bisa melakukan apapun terhadapku. Keluarga O'Brian selalu mementingkan nama baik mereka, jadi Michael akan berpikir berkali lipat jika dia ingin menyakitiku."
Owen merasa tidak senang dengan rencana Scarlett, tapi ia tahu apapun yang dilakukan oleh saudara sepupunya adalah untuk menyelamatkan gadis kecil yang sangat mereka cintai.
Ketika Scarlett mengatakan bahwa ia ingin kembali ke New York, ia adalah orang pertama yang menentang keinginan Scarlett. Ia tidak ingin Scarlett kembali bertemu dengan orang-orang yang telah menyakiti Scarlett.
Sejujurnya jika ia tidak memikirkan hubungan darah Scarlett dengan Pierre Linch, ia pasti akan menghancurkan seluruh keluarga Linch di bawah kakinya.
Namun, pria itu telah membesarkan Scarlett hingga usia tujuh belas tahun. Selain itu Pierre juga telah menjaga dan mencintai ibu Scarlett yang merupakan saudari kembar ayahnya. Dengan alasan ini, ia mengampuni semua kesalahan Pierre. Hanya saja ia menganggap hubungan ayah dan anak itu terputus sejak Pierre memilih untuk menelantarkan Scarlett dan menganggap orang asing sebagai keluarganya.
Jika Owen mengingat delapan tahun lalu, di mana ia menemukan Scarlett dalam kondisi mengerikan. Saudari sepupunya itu nyaris saja menjadi korban perdagangan manusia.
Ia sangat marah pada Pierre, karena pria itu begitu tega mengirim Scarlett ke luar negeri sendirian tanpa memberikan uang.
Memang benar Pierre menyiapkan asrama dan tempat belajar untuk Scarlett, tapi pria bodoh itu tidak pernah menyadari bahwa istri baru dan anak tirinya telah mengirim banyak orang untuk menyakiti Scarlett hingga akhirnya Scarlett meninggalkan asrama dan berhenti kuliah.
Di tempat kuliahnya, reputasi Scarlett telah hancur dengan berbagai foto dan rumor tentang Scarlett di New York. Siapa lagi yang bisa melakukan itu jika bukan Kyle dan Ellen?
Pierre sangat ingin membalas dendam untuk Scarlett, tapi saudari sepupunya itu menghentikannya. Scarlett mengatakan bahwa tidak perlu berurusan dengan orang yang tidak relevan.
Sejak saat ia menemukan saudari sepupunya, kakek mereka telah menggunakan kekuasaannya untuk menghapus seluruh jejak keberadaan Scarlett agar Pierre tidak bisa menemukan Scarlett lagi.
"Jika Michael berani menyakitimu, aku bersumpah aku pasti akan menghancurkan keluarga O'Brian." Owen berkata dengan serius.
"Jangan berpikir terlalu banyak. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitiku lagi." Scarlett membalas dengan tenang.
"Baiklah. Aku percaya padamu. Jaga dirimu baik-baik selama di sana. Jika terjadi sesuatu segera kabari aku. Kau tidak pernah sendirian, Scarlett. Kau memiliki seluruh keluarga Parker bersamamu." Owen sangat mencintai saudarinya, begitu juga dengan seluruh keluarga Parker. Bagi mereka Scarlett dan Eilaria adalah permata keluarga mereka.
"Aku mengerti." Kata-kata Owen membuat Scarlett merasa hangat.
Owen benar, ia tidak sendirian. Ia memiliki kakek, paman, bibi dan dua sepupu yang selalu melindunginya dan putrinya.
Ia memiliki keluarga yang utuh dan hangat. Keluarga yang mencintainya tanpa syarat. Keluarga yang selalu mempercayainya dna tidak pernah meragukannya sedikit pun.
tbc