5. Dahulu aku buta.

1820 Kata
Pukul tiga sore, Scarlett pergi ke salah satu toko perhiasannya yang terletak di pusat perbelanjaan kota itu. Scarlett masuk ke dalam toko. Di sana terdapat beberapa pengunjung yang sedang melihat-lihat koleksi E Jewelry. Seorang pelayan datang mendekati Scarlett. "Selamat sore, Nona. Apakah ada yang bisa saya bantu?" Pelayan itu bertanya dengan ramah. "Saya akan melihat-lihat terlebih dahulu. Tidak perlu diikuti." "Baik, Nona." Pelayan itu segera mundur, membiarkan Scarlett yang diikuti oleh Hannah kembali melangkah dan melihat-lihat. Beberapa saat kemudian sepasang kekasih masuk ke dalam toko. Pelayan segera mendekat dan menyambut pasangan itu. "Selamat datang, Nona Veronica." Pelayan menyapa disertai dengan senyuman ringan. "Aku ingin melihat koleksi terbaru musim ini." Veronica bicara dengan suara angkuh. "Mari ikuti saya, Nona." Pelayan itu sudah terbiasa dengan sikap angkuh para pengunjung toko mereka. Mereka tidak memiliki hak untuk tidak menyukai sikap para pembeli karena pembeli adalah raja. Lagipula sangat wajar jika orang-orang dari kalangan atas bersikap seperti itu, sebagian dari mereka suka memandang rendah orang dari kelas bawah. Setidaknya itu yang telah dialami oleh para pelayan itu. "Sayang, lihat. Kalung ini benar-benar indah. Aku menyukainya." Veronica bersuara manja. Wanita ini merupakan selebriti A-list. Dia adalah anak emas dari Linford Entertainment. Dan pria yang bersamanya saat ini adalah Cedric Linford, CEO dari Linford Entertainment. Jadi, sangat wajar bagi Veronica dengan statusnya saat ini menginginkan barnag-barang mewah dan mahal serta berkualitas terbaik. "Jika kau menyukainya maka beli saja," Cedric membalas acuh tak acuh. Ia seperti tidak begitu berminat menemani kekasihnya berbelanja. "Aku ambil yang ini." Veronica berkata pada pelayan. Ia berpindah ke perhiasan lain, tanganya masih menggandeng mesra lengan Cedric. Hingga akhirnya langkah kaki Cedric terhenti dan membuat Veronica menoleh ke arah kekasihnya. Saat ini ia melihat Cedric melihat ke seorang wanita yang berdiri beberapa langkah dari mereka. Cedric melepaskan Veronica, pria itu sekarang menganggap Veronica seperti tidak ada. Yang ada di matanya saat ini hanyalah wanita di depannya. "Scarlett?" Pria itu bersuara dengan tatapan rumit. Delapan tahun, sudah depalan tahun ia tidak melihat Scarlett. Ia pikir Scarlett sudah benar-benar menghilang. Ia juga menjadi salah satu orang yang mencari keberadaan Scarlett sampai ke berbagai penjuru dunia, tapi jejak Scarlett tidak pernah ditemukan. "Apakah ini benar-benar kau?" Cedric bersuara lagi. Scarlett tidak menanggapi, wanita itu masih memperlihatkan wajah tenangnya. Cedric merupakan salah satu dari orang yang tidak ingin Scarlett temui, tapi takdir selalu berkata lain. Ia bertemu dengan orang-orang yang enggan ia temui. Cedric merupakan cinta pertama Scarlett, pria yang sudah ia puja sejak ia remaja. Pria yang telah menjadi teman masa kecilnya, tapi pada akhirnya mengecewakannya. Cedric sama seperti ayah Scarlett, lebih mempercayai sandiwara Kyle lalu membencinya. Pria itu bahkan menatapnya jijik lalu meninggalkannya. Bukan hanya itu, Cedric juga menjadi kekasih Kyle ketika pria itu tahu tentang perasaannya terhadapnya. Sampai detik ini Scarlett tidak bisa melupakan kata-kata Cedric tentang perasaannya bahwa pria itu tidak akan pernah menyukai w************n dan berhati licik seperti dirinya. Mereka tumbuh bersama, tapi Cedric tidak bisa mengenal dirinya lebih baik. Cedric selalu membela Kyle ketika ia dan Kyle terlibat perselisihan. Bukan hanya itu, ketika ia berkata bahwa ia dijebak oleh Kyle, Cedric tidak mempercayainya dan malah menghinanya. Sejak saat Cedric memilih Kyle, cintanya terhadap Cedric mati. Ia tidak akan pernah lagi mencintai pria yang tidak pernah mempercayainya. "Scarlett, ini aku Cedric. Kau masih mengingatku, bukan?" Cedric bicara lagi. Ia pikir mungkin Scarlett tidak mengenalinya lagi. "Sudah lama tidak bertemu, Cedric." Scarlett akhirnya bicara. Ia tidak mungkin melupakan Cedric, salah satu dari manusia yang telah membuatnya patah hati. Mendengar jawaban Scarlett, pria itu segera melangkah maju berniat untuk memeluk Scarlett, tapi Scarlett mundur. Cedric berhenti melangkah, ia merasa ada jarum yang menusuk hatinya. "Scarlett, ayo bicara di tempat lain." Cedric ingin membawa Scarlett ke tempat yang lebih nyaman untuk bicara. "Aku tidak merasa ada yang perlu dibicarakan." Scarlett membalas tanpa perasaan. Seperti inilah dulu Cedric bicara padanya. Dingin, acuh tak acuh dan kejam. Untuk beberapa detik Cerdic kehilangan kata-katanya. Sepertinya Scarlett saat ini sudah tidak mencintainya lagi. Delapan tahun sudah berlalu, apakah Scarlett telah menemukan cinta yang baru? Memikirkan tentang hal ini, Cedric merasa tidak nyaman. Tidak, ia telah menunggu Scarlett selama bertahun-tahun. Ia telah menyesal karena dahulu lebih memilih Kyle daripada Scarlett. Kenyataannya, wanita yang ia inginkan selalu Scarlett, bukan Kyle. Ia sudah mencoba untuk mencintai Kyle, tapi hatinya tidak tergerak. Ia tidak pernah menganggap Kyle lebih dari sekedar teman. Dulu ia lebih membela Kyle karena ia simpati pada Kyle yang terus ditindas oleh Scarlett. Ia sangat tidak menyukai sikap keras kepala dan kasar Scarlett, itulah sebabnya ia memihak Kyle. Ditambah saat itu ia melihat foto-foto Scarlett bersama dengan pria lain. Ia sakit hati hingga ia akhirnya menjalin hubungan dengan Kyle sebagai pelampiasan. Namun, sekarang ia sudah tidak peduli lagi seberapa licik dan kejam Scarlett. Ia menginginkan Scarlett. Ia juga tidak peduli dengan semua masalalu Scarlett. "Scarlett, aku minta maaf atas kesalahanku di masa lalu." Cedric menatap Scarlett sungguh-sungguh. "Tidak ada gunanya meminta maaf. Semua yang terjadi di masa lalu tidak akan bisa terulang." Scarlett enggan memaafkan siapa saja yang sudah menyakitinya, tapi ia juga tidak memiliki niat untuk melakukan balas dendam. "Scarlett, aku memiliki banyak hal yang ingin aku katakan padamu. Mari bicara." Cedric menggunakan nada membujuk. "Aku tidak memiliki waktu untuk mengatakan hal-hal tentang masa lalu. Jika ada yang ingin dikatakan, katakan saja di sini." Sikap Scarlett sudah tidak seperti delapan tahun lalu. Ia menjadi seorang wanita yang lebih tegas dan tidak berperasaan. "Apakah kau sudah memiliki pasangan?" "Aku tidak membicarakan hal pribadi dengan orang yang tidak relevan." "Scarlett, kita adalah teman masa kecil. Aku mengenalmu selama sepuluh tahun." "Kau tidak cukup mengenalku, Cedric." Scarlett memperbaiki kata-kata Cedric. Kenyataannya memang seperti itu. "Scarlett, aku tahu kau pasti marah padaku karena sikapku di masa lalu. Aku sudah tidak bersama Kyle lagi. Bukankah kau mencintaiku? Jadilah wanitaku." Cedric benar-benar mengabaikan Veronica. Pria itu ingin menjadikan Scarlett sebagai wanitanya tanpa memikirkan perasaan Veronica. Saat ini Veronica sudah tampak seperti ia akan menangis. Ia sangat tahu bahwa Cedric tidak pernah mencintainya. Mereka bersama hanya karena keuntungan masing-masing. Veronica menggunakan Cerdric untuk mencapai puncak kesuksesan, sementara Cedric menggunakannya untuk kepuasan seksualnya. Dan juga, Veronica tahu bahwa wajah dan bentuk tubuhnya mirip dengan remaja yang disukai oleh Cedric. Sudah betahun-tahun berlalu, ia pikir wanita yang dicintai oleh Cedric tidak akan kembali. Namun, ternyata hari itu akhirnya datang juga. Ia pikir ia tidak akan sakit hati ketika hari ini tiba, tapi ternyata ia salah perhitungan. Ia tidak siap menghadapi hari ini. Dan saat ini ia juga menyadari bahwa ia takut kehilangan Cedric. Ia mungkin telah jatuh cinta pada Cedric entah sejak kapan. "Orang-orang berubah seiring berjalannya waktu, Cedric. Dan aku sudah tidak mencintaimu lagi. Oh, benar, kau tidak cukup layak untuk perasaanku. Di masa lalu aku terlalu buta jatuh cinta pada pria sepertimu." Scarlett menyelesaikan utang masa lalu. Ia mengakhiri perasaannya dengan jelas terhadap Cedric. "Juga, aku tidak menerima bekas Kyle." Michael adalah pengecualian karena pria itu adalah ayah Eilaria. Demi Eilaria ia bisa melewati semua batas yang sudah ia tentukan. Wajah Cedric kehilangan cahayanya. Delapan tahun lalu ia telah begitu menyakiti Scarlett, sangat wajar jika wanita itu marah dan membencinya. Namun, ia tidak akan menyerah setelah ia bertemu kembali dengan Scarlett. Ia yakin Scarlett masih memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Ia adalah cinta pertama Scarlett, pasti perasaan itu membekas dan sulit untuk dihapus. "Aku rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Permisi." Scarlett melangkah, ia hendak melewati Cedric, tapi Cedric menghalanginya. "Berikan aku nomor ponselmu," seru Cedric. "Aku tidak memberi nomor ponselku pada orang asing." Kemudian Scarlett berlalu pergi. Ia juga berpapasan dengan Veronica dan juga melewatinya begitu saja. Tontonan orang-orang di toko itu segera berakhir. Mereka mengenal Cedric, tapi mereka tidak tahu siapa wanita yang telah menolak pria sempurna seperti Cedric. Tidak terhitung jumlahnya wanita yang menginginkan Cedric, tapi Scarlett tanpa perasaan menolak menjadi wanita Cedric. Namun, tidak peduli siapa wanita yang menolak Cedric, mereka pikir wanita itu sangat keren. Bukan hanya memiliki tubuh seindah model, tapi wajahnya juga secantik dewi. Dengan penampilan seperti itu, dia pasti akan mendapatkan pria yang jauh di atas Cedric. Sekarang mereka sedang memandangi Veronica dengan iba. Jika mereka di posisi Veronica, saat ini mereka pasti akan berlari meninggalkan toko. Bukan hanya karena dipermalukan, tapi juga karena sakit hati. "Di mana manajer kalian?" Scarlett bertanya pada pelayan toko. "Aku ingin bertemu dengannya." "Mohon tunggu sebentar, Nona." Pelayan toko segera berbalik dan memanggil manajer toko. Selang beberapa saat manajer toko turun. Pria itu tidak mengenal Scarlett, ia pikri Scarlett hanya pengunjung yang ingin berkonsultasi atau ada kepentingan lain. "Ini adalah Bu L, CEO E Jewelry." Hannah memberitahu manajer toko. Ia juga menunjukan tanda pengenalnya sebagai sekertaris Scarlett. Manajer toko terkejut. Pria itu segera memperbaiki sikapnya dan menyambut Scarlett dengan sopan. "Selamat sore, Bu L. Selamat datang di toko ini." Setelah itu manajer toko membawa Scarlett ke ruang kerjanya. Scarlett mengatakan tentang beberapa hal, lalu setelah itu ia keluar karena urusannya sudah selesai. Namun, sekali lagi ia bertemu dengan kenalan lama. Dan kali ini adalah salah satu teman baik Kyle. "Scarlett? Apakah itu kau?" Renata menatap Scarlett tidak percaya. "Sudah lama tidak bertemu, Renata." Scarlett memperlakukan Renata sama seperti Cedric. Mereka adalah orang asing. "Ah, rupanya benar-benar kau." Wajah Renata berubah menjadi sinis. "Delapan tahun tidak bertemu rupanya kau telah menjalani banyak operasi plastik." Scarlett mendengkus. "Delapan tahun tidak bertemu, kau tidak memiliki perubahan sama sekali. Kau seharusnya pergi ke Korea untuk menjalani operasi plastik. Eh, omong-omong berapa kali kau menjalani operasi perawan selama delapan tahun ini?" Kata-kata Scarlett benar-benar tajam dan mengena ke tempat yang pas bagi Renata. "p*****r sialan!" Renata memaki geram. "Jaga kata-katamu dengan baik. Seingatku yang sudah menjual tubuhnya sejak remaja itu kau bukan aku." Hannah benar-benar memuji lidah beracun atasannya. Selama ini ia hanya tahu bahwa Scarlett sangat mengerikan jika para petinggi perusahaan tidak bisa memberikan laporan yang memuaskan. Namun, baru kali ini ia menemukan bahwa atasannya memiliki lidah yang bisa mengatakan kata-kata begitu tajam dan mengerikan. Renata kehilangan wajahnya. Saat ini beberapa pengunjung sudah melihat ke arahnya. "Scarlett, aku akan merobek mulutmu jika kau bicara sembarangan. Kita sama-sama tahu seperti apa kau sejak remaja. Kau bergaul dengan banyak pria." "Aku tidak ingat aku melakukan hal seperti itu, tapi aku ingat jika kau pernah melakukannya. Apakah saat ini kau masih menjadi simpanan pria tua?" Ekspresi wajah Renata sudah menghitam. Wanita ini benar-benar ingin merobek mulut Scarlett saat ini juga. Scarlett beralih ke manajer toko. "Jangan menjual perhiasan kita ke wanita ini. Mulai sekarang masukan dia ke daftar hitam." "Baik, Bu." Manajer toko menjawab patuh. Ia segera memanggil keamanan untuk menyeret renata keluar. Diperlakukan seburuk itu oleh orang lain, Renata tidak bisa bertahan lebih lama. Ia menatap ke arah Scarlett. "Aku pasti akan membuat kau membayar sikapmu hari ini, Scarlett!" Scarlett tidak begitu memedulikannya. Ia hanya menganggap ucapan Renata seperti angin lalu. Ia memang tidak berniat membalas dendam pada orang-orang yang sudah banyak membuatnya terluka, tapi ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti atau mempermalukannya lagi. Ia pasti akan membuat orang itu membayar berkali lipat keberaniannya. tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN