“Dari mana kau?” tanya seseorang. Mendengar teguran seseorang, Keke langsung terdiam di tempat. Dia tahu, suara ini pastilah milik seorang panitia menyeramkan itu. Aduh! - rutuknya dalam hati. Keke mengusap peluh di dahinya. Mendengar suara bariton itu membuat Keke merasa kalau dia sedang berada di ambang batas antara hidup dan matinya. “Ampun, Pak, saya tidak mau dimasukkan ke kandang buaya.” Kata Keke sambil terpejam. Danar yang saat itu menegur Keke, mau tak mau terkekeh melihat bagaimana Keke terlihat lucu. Kekehan Danar sengaja tidak bersuara. Dia tentu tidak mau melihat Keke melihatnya tertawa. “Dari mana kau?” tanyanya. Kembali bersuara normal. Keke membuka mata, lama-kelamaan dia penasaran juga dengan panitia yang kini tengah berada di depannya. Suarany