Jesica, Nando dan Devano berhasil menitipkan cewek itu di rumah pemberdayaan perempuan. Mereka bertiga sudah merasa aman untuk ceek itu dan agak sedikit lega. Sekarang mereka kembali menempuh perjalanan ke luar kota, untuk menyusul Adnan dan keluarga yang lain sudah terlebih dahulu berangka. “Gue telepon Mama dulu, ya.” Nando meraih ponselnya di dalam tas kecil yang ia bawa. Dia segera menghubungi mamanya untuk mengirimkan lokasi mereka saat ini. Devano dengan bantuan lokasi yang dikirimkan, dia mengikuti sampai titik di mana mereka berhenti. Devano dengan ditemani Nando mengobrol, sehingga mengusir sedikit kantuk yang hampir menghinggapinya. Jesica juga masih terlihat terjaga, dia enggan meninggalkan dua pria yang saat ini bersamannya untuk tidur. “Kalau elo ngantu, tidur saja, Jes.” N