Bab 27. Bagai petak umpet

2500 Kata

Adnan dan Riko bergegas berlari turun menuju lantai dasar untuk memberitahukan kedua orang tuanya untuk segera meninggalkan rumah ini. “Dev, arahkan dia ke kantor polisi saja. Gue pinta orang tuaku untuk tidak melewati jalanan yang kalian lalui saat ini,” ujar Adnan mengambil alih ponsel itu. “Siap!” Devano dengan tegas menjawabnya. Jesica melihat dari kaca, terlihat dari kaca orang itu masih membuntutinya. “Riko, kita ke rumah saja, ya. Kita ambil seragam, lalu pergi lagi. Nggak mungkin, kita ke kantor, pasti membuat orang itu curiga,” ujar Jesica. “Oke, ikut kalian saja. Gue ngak usah, yang penting kabarkan masalah orang itu terus-menerus.” Jesica bernegosiasi. Terlihat di ponsel Jesica ada notif pesan berkali-kali hingga membuat dia penasaran untuk membukanya. “Dev, ponsel gue ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN