Saga kembali masuk kantor. Dia baru saja usai makan siang di luar bersama sekretarisnya. Dirinya agak heran melihat karyawannya masih tampak santai. Padahal jam istirahat siang sudah berakhir dari beberapa menit yang lalu. Para karyawan tidak menyadari kehadiran Saga. Ada yang menggerombol dan asyik bercanda. Ada pula yang sudah duduk di meja kubikelnya. Namun, masih santai berbincang. Kebanyakan dari mereka tengah menatap layar ponselnya. Tadinya Saga ingin abai. Namun, saat mendengar nama Dela, Nayra, serta dirinya disebut, lelaki itu menghentikan langkah. Dia mengurungkan niat menuju ruang kerja. "Gak nyangka ya sama Bapak Saga. Istri secantik, sepintar, dan sekaya Adela Cinta, masih saja diduakan." "Iya, mana istri keduanya itu ternyata asistennya Adela Cinta, coba. Bener-bener pay