Kumandang azan subuh membangunkan gadis yang matanya sangat berat untuk terbuka itu. Tetapi, ia melawan hawa dingin dan sebisa mungkin mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Menutup mulutnya dengan telapak tangan saat menguap. Dikuceknya bola mata, lalu melirik jam dinding. Pukul setengah lima pagi.. Senyum Naifah terbit subuh ini. Ketika ia menoleh dan mendapati sang suami nyaman dengan tidurnya. Rasa bersalah pun lenyap seketika. Mulai besok dan seterusnya, Naifah harus membiasakan diri dengan kehadiran sosok lelaki di kasurnya. Naifah pun bergegas membersihkan diri. Keluar dari kamar mandi sembari mengusap kepalanya yang basah. Ya, gadis itu melepas jilbabnya. Ia mengira jika sang suami masih bergelut dengan mimpinya. Tetapi,.. "Bapak!?" Naifah berbalik badan dan hendak meraih knop