Selamat membaca "Kamu sama sekali tidak ingat apa pun?" tanya Respati dengan sorot mata kecewa. "Memangnya apa yang perlu aku ingat? Apa itu penting sampai aku harus mengingatnya?" tukas Lidra acuh sembari menatap Respati datar. Respati diam membisu. "Di mobil," gumam Respati pelan. Lidra menaikkan alis sebelah. "Kamu pernah mengatakannya di mobil setelah kita mengantar Anggun," ungkap Respati. Lagi-lagi kepala Lidra terasa berdenyut setiap kali membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan Anggun. Dia memejamkan mata dalam saat ada gambaran yang tiba-tiba melintas di ingatannya. "Makasih Mas udah ngantar aku," tutur Anggun tersenyum lembut sebelum turun dari mobil setelah tiba di sekolah tempatnya mengajar. Respati mengangguk sembari membalas senyuman Anggun. "Nanti hati-hati ya