Selamat membaca Selepas cukup lama berada di dalam kamar mandi, Lidra bangkit dan melangkah menuju wastafel untuk mencuci wajahnya yang basah oleh air mata. Dia menatap wajah sembabnya di pantulan cermin sembari mengepalkan tangan erat karena tidak bisa menerima penghinaan yang Respati berikan. Sejenak terlintas ide di pikiran Lidra untuk membalas Respati dengan hal yang jauh lebih menyakitkan di bandingkan dengan apa yang pria itu perbuat kepadanya. Sesaat kemudian, Lidra keluar dari kamar mandi dan tidak mendapati Respati berada di kamar. Lidra melangkah dan naik ke atas ranjang bersiap untuk tidur, tidak peduli dan tidak ingin tau ke mana perginya pria itu. Respati menerawang jauh ke atas menembus langit-langit kamar. Dia memutuskan untuk keluar dari kamar karena tidak bisa melihat