14. Mengusir Kesunyian

1005 Kata

"Tadi aku denger Kakak itu istrinya cucunya Oma ya?" tanya Windi begitu mereka selesai membereskan kamar yang akan dihuni oleh Arsy entah sampai kapan. Arsy tersenyum. "Anggap aja Kakak temennya cucunya Oma." ujarnya. "Temannya?" Windi membeo. Arsy mengangguk. Istrinya? Ah, mana mungkin Daniel mengakuinya sebagai istri. Arsy membuka tas selempangnya lalu mengambil dua buah permen berbentuk bulat berwarna-warni. "Ini permennya. Makasih ya udah bantuin Kakak." Mata Windi nampak berbinar melihat permen itu. "Wahh, makasih ya Kak." katanya dengan antusias. "Iya. Sekarang Windi main lagi gih. Tapi jangan lupa belajar ya." Windi mengangguk. Anak kecil itu lantas berlari keluar dari kamar Arsy. "Ibu, aku dapet permen." Arsy dapat mendengar teriakan Windi kepada Ibunya. Arsy tersenyum tanp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN