Daniel menghentikan mobilnya tepat sebelum belokan menuju sekolahnya. "Turun disini. Gue gak mau ada yang liat kita dateng bareng. Nyusain banget sih pake mau bareng segala." ujar Daniel sinis. "Iya. Lagian siapa juga yang mau bareng. Kalo bukan karena Oma yang minta, gue sih ogah." sahut Arsy tak kalah sinis. "Yaudah. Besok-besok lo bawa aja mobil yang biasa lo pake. Biar ada alesan buat gak bareng gue." "Yaudah sih gak usah nyolot juga." ucap Arsy kesal. Arsy membuka pintu mobil, namun pergerakan terhenti. Tapi tiba-tiba tanpa Daniel duga, Arsy meraih tangannya dan mencium punggung tangannya, sebagaimana rasa hormat istri kepada suami. Setelah melakukan itu, Arsy keluar dari mobil Daniel dan memastikan jika tidak ada yang melihatnya—meninggalkan Daniel yang masih terdiam seperti pat