IT Division

1267 Kata
Ketika Josh dan Cora masuk ke dalam lift, ada hal yang sedikit janggal yang di lihat oleh Josh di dalam lift tersebut. pandangan Josh saat ini tertuju pada tombol lift yang cukup aneh menurutnya, karena pada biasanya tombol selalu berurutan dari satu hingga lantai paling atas, namun ini bukan seperti yang biasanya tersusun di gedung-gedung lainnya. Tombol yang paling dasar adalah tombol L, yang diyakini oleh Josh sebagai Loby utama di sana, dan mengikuti huruf L, diatasnya bukanlah angka satu atau dua, melainkan angka tujuh, yang kemudian dilanjutkan dengan tulisan P dan juga LAB, lalu kembali diikuti oleh angka sepuluh, tiga koma empat belas, tujuh puluh delapan, tigaratus enam puluh lima, lalu dilanjutkan dengan huruf S, kemudian A, lalu kembali diikuti oleh angka satu, lalu tujuh puluh dua, nol, lima dan yang terakhir adalah angka delapan. Hal itu tent mengejutkan bagi Josh, dan membuatnya percaya itu adalah semacam sebuah kode atau yang lainnya, karena saat ini Vino segera menekan angka lima yang nyaris mendekati lantai teratas di sana. Melihat bahwa Josh terlihat kebingungan di sana, membuat Cora pun tersenyum menanggapinya, “Kau pasti kebingungan dan bertanya-tanya karena tombolnya bukan?” bisik Cora di sana, dan hal itu membuat Josh menganggukkan kepala menanggapi hal itu. “Bukankah seharusnya tombol lift itu tidak membingungkan seperti ini?” gumam Josh kepada Cora dan gumaman itu terdengar oleh Vino yang kini tersenyum di sana seraya menoleh menatap keduanya, “Untuk sekedar informasi, Domine … tombol dari lift ini sengaja menggunakan kode divisi masing-masing dan membuat kami sudah terbiasa dengan angka dan juga huruf yang sulit seperti ini” ucap Vino kepada Domine yang kini tersenyum kepada Josh yang kini mengerutkan dahinya, “Kenapa harus menggunakan kode Divisi??” tanya Josh dan hal itu membuat Vino menahan napasnya seraya tersenyum dan berucap, “Itu kemauan dari owner kami Mr.G” ucap Vino dan hal itu membuat Josh mengangguk memaklumi hal itu, merasa mungkin saja jika Mr.G adalah seseorang yang anti-mainstream. Ting … Sampailah mereka bertiga di lantai Divisi khusus yang ditebak oleh Josh sebagai divisi khusus IT. Vino berjalan keluar dari lift terlebih dahulu dan kemudian masuk ke dalam sebuah ruangan yang saat itu dipenuhi oleh ratusan komputer yang tersusun rapi dengan orang-orang yang berada di depannya. “Mari … kita masuk ke dalam ruang rapatnya” ucap Vino seraya berjalan menuruni anak tangga yang ada di sana, dan hal itu membuat Josh dan juga Cora berjalan mengikutinya, mereka melewati orang-orang yang tengah sibuk di sana dan kemudian mereka pun masuk ke dalam ruangan yang sepi yang jauh berbeda dari ruangan sebelumnya yang mereka lewati beberapa saat yang lalu. “Silakan duduk dan menunggu, saya akan memanggil Mr.Scio untuk bertemu dengan anda” ucap Vino kepada Cora dan juga Josh yang kini menganggukkan kepalanya dan terduduk di meja empuk di sana, dan hal itu membuat Vino segera pergi dari ruangan tersebut, Meninggalkan Josh dan juga Cora yang kini terdiam dan menunggu kabar selanjutnya dari sana, “Apakah kita bisa mempercayai Vino sepenuhnya?” tanya Josh kepada Cora yang dengan segera menoleh menatap Josh dengan mata tajamnya,  “Kau pikir kepada siapa lagi kita harus meminta bantuan?? lagi pula Nona memerintahkanku untuk berbuat demikian, turuti saja!” ucap Cora kepada Josh yang kini mengangguk-angguk di sana. “Apakah mereka bisa melakukannya?” tanya Josh lagi kepada Cora, dan hal itu membuat Cora menghembuskan napasnya seraya mengangguk menanggapi pertanyaan itu, “Jangan pernah meragukan I.F Corp, Josh … mereka lebih hebat dari yang kau pikirkan” ucap Cora kepada Josh yang kini menanggapinya dengan anggukan kepala, Tidak lama dari sana Vino pun datang bersama dengan seorang lelaki berpakaian formal berwarna biru dongker yang pas dengan kulitnya yang putih di sana, lelaki itu tidak terlihat rupanya karena memakai semacam topeng putih dengan angka lima yang tertulis di pelipis kanan topengnya. “Allanis Cora, lama tidak berjumpa”ucap lelaki tersebut guna menyapa Cora yang kini bersamaan dengan Josh berdiri untuk berhadapan dengan dirinya yang kini mendekati keduanya dan menjabat tangan mereka secara bergantian. “Mr.Scio” balas sapa Cora kepada Mr.Scio yang kini menganggukkan kepalanya dan kemudian menoleh menatap Josh lewat topeng yang cukup aneh bagi Josh di sana, “Dia??” tanya Mr.Scio dan hal itu membuat Josh segera merentangkan tanganya untuk menjabat Mr.Scio seraya berucap, “Josh … saya Josh Piterson” jawab Josh kepada Mr.Scio yang kini mengangguk di sana, “Seorang penyanyi, apakah aku benar??” tanya Mr.Scio kepada Josh yang kini segera membenarkannya dengan berucap, “Eum … Rapper, saya seorang Rapper” terang Josh kepada Mr.Scio yang kini terkekeh dan kemudian berucap, “Itu sama saja” sambungnya, namun Josh tidak berucap lebih jauh lagi selain tersenyum di sana. “Apa yang mendatangkan kalian kemari?” tanya Mr.Scio kepada Cora yang kini menghembuskan napasnya seraya berucap, “Domina Miles, memerintahkanku untuk bertemu dengan anda” ucap Cora kepada Mr.Scio yang kini berjalan menghampiri salah satu kursi yang ada di sana dan terduduk dengan santai, dengan wajah yang kini tertoleh ke arah Cora, ia seolah meminta informasi yang lebih dari hal tersebut, yang membuat Cora pun kembali menjelaskan, “Pesawat yang ditumpangi oleh Franco Domine menghilang dan kami kehilangan informasi akan hal itu, bisakan anda membantu dalam mencari dan menghubungkan kembali kami dengan mereka?” tanya Cora, dan hal itu membuat Mr.Scio terkekeh dan menganggukkan kepalanya, “Sure … kami akan dengan senang hati membantu Nona Miles” jawab Mr.Scio seraya menoleh menatap Vino yang segera mengangguk dan pergi dari sana. Direntangkannya tangan Mr.Scio yang kini mempersilahkan Josh dan juga Cora untuk kembali duduk di sana. Tanpa berucap, keduanya pun paham dengan apa yang dimaksudkan oleh Mr.Scio di sana yang membuat mereka berdua pun segera duduk dan menunggu kembali datangnya Vino yang kini datang membawa laptop serta seorang lelaki yang diyakini salah satu staff dari devisi IT. “Namanya adalah Sebastian, aku akan memberikan dia kepadamu. Sebastian akan membantu semua hal yang diinginkan oleh Nona Miles, jadi good luck dengan semuanya” ucap Mr. Scio sesegera mungkin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dengan santai meninggalkan mereka berempat di sana. Hal itu tentu membuat Josh merasa kebingungan, namun tidak dengan ketiga orang sisanya yang kini mengangguk tersenyum setelah Mr.Scio pergi dari sana. “Baiklah … ada yang bisa saya bantu??” tanya Sebastian kepada Cora dan Josh, dan hal itu membuat Cora menoleh menatapnya seraya berucap, “Bisakah kau mencari dan menghubungkan aku dengan Franco, eum … Franco Seico” jelas Cora kepada Sebastian, dan hal itu membuatnya mengangguk dan terduduk di meja yang ada di sana dan mulai menyalakan laptop yang dibawa olehnya di sana. “Akan saya lakukan, Nona … tapi agar anda tidak merasa menunggu terlalu lama, anda bisa berjalan-jalan dengan Vino yang akan mengawali anda beserta Domine untuk berkeliling kantor ini, jika kalian menginginkannya” tawar Sebastian kepada Cora dan juga Josh, dan hal itu membuat Cora menoleh menatap Josh, seolah dirinya bertanya kepada Josh, apakah ia ingin berkeliling di sana, dan hal itu diberi anggukan oleh Josh, “Baiklah … akan menyenangkan jika kami bisa berkeliling kantor ini” ucap Cora, dan hal itu segera membuat Vino mengangguk memahami hal tersebut dengan mengatakan, “Mari .. akan saya bimbing Domine dan Domina untuk berkeliling, dan setelahnya jika Sebastian sudah menyelesaikan tugasnya ia akan mengirimiku sinyal agar kita bisa kembali” jelas Vino kepada Cora dan Josh dan hal itu diberi anggukan oleh Sebastian yang memulai pekerjaannya di sana. Vino pun mengajak Cora dan Josh mengelilingi kantor I.F Corp selagi Sebastian mengerjakan tugasnya di sana. Mereka berkeliling mulai dari awal, di Lobby utama sekaligus ruang tunggu dan juga kantin yang cukup besar. …   to be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN