Samuel Miles

1217 Kata
“Apa kau yakin bahwa strategi ini akan berhasil, Josh?” tanya Julio kepada Josh yang kala itu keduanya tengah berjalan menelusuri lorong-lorong rumah tersebut, mendengar pertanyaan itu membuat Josh merasa ragu dengan hal tersebut, “Sebenarnya aku ragu dengan hal itu … tapi, kita tidak bisa melakukan apa pun selain menyerahkan semuanya kepada Samantha dan dua orang lainnya” jelas Josh kepada Julio, “Dua orang lainnya?? cih, menggelikkan” ucap seseorang di sana, dan hal itu membuat mereka berdua dengan serempak menoleh menatap ke arah belakang lorong dimana Cora tengah berjalan menghampiri mereka berdua yang kini terdiam di sana, “Aku dan satu orang lagi memiliki nama … jadi kurasa kau harus mengingatnya, otak cerdas!” ucap Cora kepada Josh yang kini menatapnya tapi tidak mereaksikan apa pun selain menatapnya di sana, “Aku adalah Cora … dan laki-laki itu adalah Lud, okay!” ucap Cora di sana, dan hal itu membuat Julio mengangguk menanggapinya sedangkan Josh tersenyum kearah Cora yang kini mendengus cukup kencang dan pergi dari hadapan mereka di sana, “Kau sengaja melakukannya bukan?” tanya Julio berbisik kepada Josh yang kini terkekeh seraya mengangguk di sana, “Aku hanya penasaran, ternyata wanita itu juga sensitive dan ingin di kenali oleh kita” ucap Josh kepada Julio yang kini menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan maksud dari Josh melakukan hal itu, karena tentu saja ia ingin di kenali … itu sudah termasuk ke dlaam tata krama, karena mereka baru saja diselamatkan oleh mereka bertiga. “Namun, pahit-pahitnya jika Nathan tidak bisa dipulangkan, apa yang akan kau lakukan sebagai managernya??” tanya Josh kepada Julio secara tiba-tiba, dan hal itu membuat Julio menoleh menatapnya dan kembali bertanya, “Kenapa kau bertanya seperti itu?? seolah Nathan tidak akan bisa dipulangkan dengan mudah” tanya Julio kepada Josh yang kini mengedikkan kedua bahunya dan kembali berucap, “Aku hanya mengambil hal yang terburuknya saja, apa yang akan kau lakukan jika itu terjadi??”jelas Josh lagi kepada Julio yang kini termenung berpikir dan akhirnya berucap, “Aku akan bersama dengannya dan membantunya sebisaku, agar kami pulang dengan selamat untuk kembali ke Amerika” jawab Julio kepada Josh yang kini mengangguk menyetujui hal itu, dan mereka pun kembali berjalan menelusuri lorong rumah megah tersebut. … Leo dan Nathan saat itu tengah berjalan bersama turun dari lantai dua menuju aula rumah untuk pergi keluar dari rumah megah tersebut, namun keduanya secara tidak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki yang kini terpatung menatap mereka berdua tepat di ambang pintu besar itu. Hal itu membuat Leo dan Nathan melihat dia dengan cukup bingung, anak lelaki itu kini berjalan menghampiri mereka dengan diikuti oleh dua orang Maid di belakangnya. “Poioi vos guys qui?(siapa kalian?/ who are you guys?)” tanya anak lelaki itu kepada mereka yang kini terlihat terkejut dan bingung dengan apa yang ia tanyakan saat itu kepada mereka, melihat mereka tidak menjawab pertanyaan itu membuat anak berusia sekitar sepuluh itu pun kini kembali berucap, “ Who are you guys?” tanya anak lelaki itu, “Dominus Miles” sebuah panggilan yang kala itu di lontarkan oleh Cassandra membuat Nathan dan Leo baru menyadari bahwa anak itu merupakan anak dari Deco dan juga Samantha. Mendengar panggilan yang dilontarkan oleh Cassandra yang saat itu berjalan mendekati mereka semua, membuat Samuel kini bertanya kepada Cassandra mengenai dua orang yang ada di hadapannya saat itu. “Cassa, poioi populo iste?(siapa orang-orang ini?)” tanya Samuel kepada Cassandra yang kala itu menundukkan kepalanya untuk membeli hormat kepada tuan muda Miles. Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Samuel membuat Cassandra kini berucap, “Mereka adalah tamu dari Nona Samantha, Dominus”jawab Cassandra dengan sopan, setelah mendengar jawaban dari Cassandra membuat Samuel segera menegapkan badanya dan kemudian memberi salam hormat kepada Nathan dan Leo dengan penuh sopan santun, yang membuat Nathan dan Leo ikut sedikit menundukkan kepalanya untuk membalas kembali hormat santun dari Samuel yang kini tersenyum penuh dengan pesona seraya berucap, “Maaf atas ketidak sopanan saya terhadap kalian, idzinkan saya memperkenalkan diri saya, saya adalah Samuel Miles, putera tunggal dari Tuan Miles dan Nona Miles” ucapnya penuh dengan sopan santun, dan menurut Nathan, bagi anak berusia sepuluh dia adalah anak yang dewasa. “Oh, iya halo! Aku Leo, dan dia Nathan … salam kenal” ucap Leo dengan ramah kepadanya yang kini tersenyum dan kemudian menoleh singkat menatap Nathan, dan dari tatapan yang ia tunjukan seolah ia penasaran dengan Nathan yang kala itu mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya di sana, dan kemudian dengan segera ia kembali menatap keduanya seraya berpamit dengan berucap, “ Kalau begitu saya permisi, saya baru saja pulang dari acara Camp sekolah” ucapnya berpamit kepada kedua orang yang ada di hadapannya saat itu, dan membuat Nathan serta Leo mengangguk mengiakannya yang kemudian pergi berlalu dan menaiki tangga bersama dengan dua maid yang mengikutinya dari belakang sana. … Saat ini Nathan dan juga Leo tengah berjalan menelusuri kebun depan rumah Miles, mereka tidak hanya berjalan namun juga berbincang mengenai hal ini dan itu. “Oya … tadi adalah anak dari mereka bukan?” tanya Leo kepada Nathan yang kini menganggukkan kepalanya, dan hal itu membuat Leo terlihat mengangguk dan hendak berucap sesuatu. Melihat hal itu membuat Nathan kembali bertanya kepadanya, “Kenapa memangnya?” tanya Nathan kepada Leo yang kini terlihat terkejut dan kemudian berucap, “Dia telihat dewasa sebelum usianya” jelas Leo kepada Nathan yang kini mengangguk menyetujui hal itu, ya … Samuel terlihat dewasa sebelum usianya dan itu tidak baik untuk dirinya. “Ayo kita duduk-duduk di sini!” ajak Leo kepada Nathan yang kini mengangguk setelah melihat Leo menunjuk ke arah pohon yang cukup rindang di sana, yang akhirnya mereka jadikan sebagai tempat beristirahat dan berteduh di sana. “Umm … Nat!” panggil Leo kepada Nathan yang kini berdehem menanggapi panggilan tersebut, membuat Leo kemudian berucap, “Jika kau ternyata adalah Dr.Deco … apakah aku harus memercayainya?” tanya Leo, pertanyaan yang tentu tidak masuk akal itu membuat Nathan yang mendengarnya kini menoleh menatap Leo yang terlihat amat penasaran tentang hal itu, seolah bahwa itu bisa saja terjadi di sana, dan hal itu lah yang membuat Nathan menghela nafasnya dan kemudian berucap, “Apakah kau mengira bahwa aku adalah Mr.Deco?? jika benar itu terjadi, tidak mungkin aku bisa berada di America sejak kecil, dan tidak mungkin pula aku memiliki orang tua di sana! Bodoh” terang Nathan kepadanya yang kini terkekeh dan kemudian berucap, “Mungkin saja itu benar … tidak ada yang tidak mungkin di sini” jelasnya kepada Nathan yang kemudian menggelengkan kepala menanggapi hal tersebut. Ia tidak pernah bisa habis pikir tentang pemikiran Leo di sana, dia adalah seorang publik figur yang sangat di kagumi oleh banyak orang, namun di mata Nathan saat ini, Leo hanyalah seorang anak bodoh yang tidak pernah bisa berpikir sesuatu dengan logikanya. Atau mungkin … logika yang ia miliki berbeda daripada logika orang lain pada umumnya, dan hal itu lah yang membuat Nathan tidak habis pikir dengannya. “Ini semua cukup membingungkan ya … ah … aku hanya ingin cepat pulang” ucap Leo seraya merebahkan dirinya di atas rumput hijau yang menutupi seluruh taman di sana, dan hal itu membuat Nathan menyadari satu hal … ia menyadari bahwa pikiran Leo sedang kacau saat ini, sehingga ia berucap mengenai hal-hal yang aneh. …  to be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN