Discussion

1199 Kata
Malam itu, Vea tengah berada di ruang pertemuan. Ia tengah terdiam dengan menggenggam sebuah surat yang baru saja diterima olehnya beberapa jam yang lalu, dan ia nampaknya menunggu kedatangan orang-orang yang sebelumnya ia beri tugas pagi tadi. Cklek! Pandangan Vea kini beralih menatap ke arah pintu yang baru saja terbuka dan menampakkan Nathan, Lud dan juga Julio yang datang dari gudang persenjataan dan sepertinya mereka telah berhasil mendapatkan apa yang telah diperintahkan oleh Vea di sana. “Kami telah menyelesaikannya dan membawa enam box senjata dari sana” ucap Lud kepada Vea yang kini mengangguk namun tidak menjawab dengan kata-kata, Hal itu membuat Nathan merasa bahwa ada yang aneh dari dirinya, dan pandangan Nathan kini beralih menatap sebuah surat yang tengah digenggam olehnya di sana, sehingga Nathan pun memutuskan untuk bertanya, “Ada apa?? apa yang telah terjadi?” pertanyaan Nathan tentu membuat Julio dan Lud  segera menatap nathan untuk sebentar dan kemudian menoleh menatap Vea yang kini menghelakan napasnya dan berucap, “Kita tunggu kedatangan Cora dan Josh terlebih dahulu untuk hal ini” ucap Vea, dan hal itu tentu membuat ketiganya merasa curiga dan yakin jika ada sesuatu hal yang terjadi yang cukup buruk jika mereka harus mengetahuinya dua kali. Dengan napas yang dihembuskan cukup kencang, Nathan pun terduduk di sofa yang ada di sana dengan cukup lelah, dan bahkan dirinya kini melepaskan masker serta topi di sana, sehingga ia tidak memakai apapun sehingga wajahnya jelas terlihat oleh ketiganya. Melihat itu membuat Vea merasa bahwa Nathan juga terlihat kesusahan di sana, “Maafkan aku … karenaku, kalian …- “Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, tak ada yang salah di sini … lebih baik kita tunggu saja mereka dan lanjutkan pembicaraan ini nanti” sela Nathan kepada Vea yang menganggukkan kepalanya dan menoleh menatap Lud yang kini ikut terduduk di sana bersamaan dengan Julio. Sepuluh menit mereka menunggu, akhirnya Cora dan Josh datang dengan langkah yang tergesa. “Nona! Kami mendapatkan berita yang gawat, Tuan Franco tertangkap oleh pemerintahan!” ucap Cora di sana, dan hal itu membuat ketiga orang yang tengah menunggu mereka tidak termasuk dengan Vea berdiri dan terkejut mendengar hal itu, “Apa?! bagaimana bisa?” tanya Julio kepada Cora, dan hal itu membuat Cora dan Josh menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan itu, “Kami belum mengetahui dengan pasti tentang hal itu” jelas Josh kepada Julio, Nathan dan Lud. “Apa yang harus kita lakukan, Nona??” tanya Cora kepada Vea, dan hal itu membuat Vea pun menghembuskan napasnya dan kemudian memperlihatkan sebuah surat yang sedari tadi di genggam olehnya, “Saya mendapatkan susat ini dua jam yang lalu, dan ini dari pemerintahan ABM” ucapan Vea membuat mereka yang mendengarnya pun kembali terkejut lagi, “Apa?! apa yang ada di dalam surat itu??” tanya Nathan kepada Vea, dan hal itu membuat Vea membacakan isi dari surat itu kepada mereka semua.   Dear.Mr.Miles   Scio vos autem adhuc viveret, condolebit tibi ad occidendum, quod paulo ante feci, ut iustus volo probare sermones tui et nos quid dicis de illo credere serum. Ingeniosi, iam seri oportet. Fac ut quam maxime serum et emes ex eadem c*m vestris novum amicus. Et tu iustus in una septimana temperi finis, quod serum.   From: Mr.Edward Gale (President of Abm)   [ I know you’re still alive, sorry that we killed you a while ago, we just want to prove your words and now we believe that what you say about the serum. You’re brilliant, now I need the serum. Make as much as possible and we will exchange the serum with your new friends. And you just have one week for finishing that serum] ( Aku tau anda masih hidup, maaf pembunuhan yang kami lakukan padamu beberapa waktu yang lalu, kami hanya ingin membuktikan ucapanmu dan sekarang kami meyakini ucapanmu mengenai serum itu. Kau sangat jenius, sekarang aku membutuhkan serumnya. Buatlah sebanyak mungkin dan kita akan menukarkan serum itu dengan teman-teman barumu. Dan waktumu hanya satu minggu untuk menyelesaikan serumnya.) ... Setelah mendengar Vea membaca surat tersebut, ruangan itu sontak menjadi sunyi, tak ada satu pun yang berucap dan tak ada satu pun yang ingin memecah keheningan di sana selain Vea yang kini terlihat sangat tertekan di sana, dan hal itu jelas terlihat oleh Nathan. “Jadi … apa yang harus kita lakukan?” tanya Cora kepada Vea, dan hal itu membuat Vea menoleh menatap ke arah mereka satu persatu, “Tidak ada jalan lain selain mengakui semuanya kepada pihak pemerintahan dan kepada publik mengenai penipuan dari Deco” jawaban dari Vea saat itu membuat Cora dan Lud terkejut di sana, “Kau yakin?! itu akan membuat dirimu di hukum dengan seberat-beratnya karena telah membuat pemerintahan salah sasaran dan dinilai merugikan negara, apakah kau yakin??? hukumannya akan jatuh kepadamu dan juga Samuel, Vea!” ucap Lud kepada Vea, sedangkan Cora mengangguk menanggapi ucapan Lud, Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Nathan, Julio dan Josh yang saat itu memang buta hukum di negara ABM, namun yang diketahui oleh Nathan situasi yang dihadapi Vea bukanlah main-main. “Aku ingin sebelum itu terjadi, kau dan Cora bawa Samuel pergi dan sembunyikan dia di tempat yang aman!” jelas Vea, “Jadi kau akan memutuskan untuk menyerahkan dirimu, Vea?” tanya Nathan, dan hal itu diberi anggukan pasti oleh dirinya yang kini kembali berucap, “Karena tidak ada jalan lain selain itu, Nathan … mereka menyandera teman dan juga saudaramu … aku tidak bisa tinggal diam seperti ini” jawab Vea kepada Nathan, “Jadi kau akan menyelamatkan mereka dengan mengorbankan dirimu sendiri??” kini pertanyaan Josh kembali diberi anggukan kepala oleh Vea yang menoleh menatapnya, “Jangan melakukannya dengan tergesa Vea, pasti ada jalan keluar jika Deco memutuskan untuk menipu publik, dia pasti menyusun semacam rencana” kini ucapan Cora membuat Vea menggelengkan kepalanya, “Tidak ada satu pun orang yang bisa masuk ke dalam laboratoriumnya selain dirinya sendiri, Cora! Bahkan aku pun tidak bisa masuk ke dalam sana, dan jika benar ia sudah memiliki rencana, Deco pasti menyimpan rencana itu di ruangannya” balas Vea, dan hal itu membuat Lud mendecak dengan kesal karena hal yang diucapkan oleh Vea pastilah benar, “Kenapa passwordnya harus retina mata dan suara sih! Menyebalkan!” rutuk Lud, dan hal itu membuat Nathan mengerutkan dahi  seraya bertanya, “Deco memiliki ruang kerja di rumah ini?” tanya Nathan, dan hal itu membuat VEa menganggukkan kepalanya, “Ruang Laboratorium yang cukup besar di lantai basemen, tapi itu tidak bisa dimasuki oleh siapapun karena sandi ruangan adalah retina mata dan juga suara dari Deco, kakak iparku” jawab Vea, dan hal itu tentu membuat Nathan merasa penasaran karenanya, “Bisakah kita ke sana?? mungkin saja aku bisa membukanya” ucap Nathan, dan hal itu membuat Vea menggelengkan kepalanya seolah tahu bahwa itu tidak mungkin terjadi, “Kita tidak tahu jika belum mencobanya bukan?” jelas Nathan, dan hal itu membuat Vea akhirnya mengangguk menanggapinya dan kemudian mengajak mereka untuk pergi ke laboratorium pribadi milik Deco. “Kalau begitu ikutlah, aku akan menunjukkan ruang kerja miliknya yang sudah lama tidak terpakai” ajak Vea kepada mereka semua, dan hal itu membuat mereka yang melihat Vea berjalan terlebih dahulu pun mulai mengikuti langkah kakinya. …   To be continue. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN