Menyelamatkan diri

1193 Kata
Sepanjang perjalanan, ketika Julio menyetir untuk kembali pulang ke rumah tak ada satu pun kata yang mereka keluarkan selain terdiam satu sama lain. Bukan Julio namanya jika ia kuat dengan keheningan yang tengah mereka rasakan saat itu, yang pada akhirnya membuat Julio pun bertanya kepada Lud untuk setidaknya mencairkan suasana yang senyap di dalam mobil itu. “Aku memang tidak bisa bahasa ABM, namun aku melihat jika Mr.Eddison terlihat sangat sedih ketika kita hendak pulang, apa yang terjadi?” tanya Julio kepada Lud yang kini menolehkan pandangannya untuk menatap Julio yang terduduk di sebelahnya saat ini, “Hal yang haru kau ketahui, Mr.Eddison adalah ayah angkat dari Deco Miles, dia adalah orang yang membawa Deco kemari, itulah sebabnya kenapa ia terlihat sangat sedih, dia tidak memiliki siapapun lagi selain Deco.” ucap Lud terlihat sedih menceritakan hal itu, dan tak ada yang bisa dilakukan oleh Julio selain menoleh menatapnya yang kini terlihat melamun di sana, seolah dirinya pun memiliki luka yang sama dengan Mr.Eddison. “Bagaimana dengan dirimu?” tanya Julio, dan pertanyaan itu pun membuat Lud mengerenyitkan dahinya dan menoleh menatap Julio yang masih terfokus menyetir, “Apa maksudmu?” tanya Lud ketika ia tidak mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Julio kepadanya, Julio menoleh menatap sekilas Lud yang masih menatap dirinya. “Apakah kau ditinggalkan oleh keluargamu juga? Karena aku melihat kau sangat sedih ketika menceritakan Mr.Edd kepadaku.” jelas Julio memaparkan pertanyaannya lagi, dan karenanya Lud pun terkekeh di samping Julio dan memilih untuk menoleh menatap ke arah jendela luar dan kembali terdiam.     Seolah Lud enggan untuk bercerita mengenai dirinya sendiri kepada Julio, dan melihat hal itu Julio hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Ia memaklumi hal itu dan akhirnya memilih untuk tidak bertanya apapun lagi. … Tidak membutuhkan waktu lama setelah Julio membelokkan mobilnya ke salah satu jalan yang tadi sempat mereka lewati sebelumnya, sirine polisi pun terdengar dan membuat keduanya terkejut, bagaimana tidak … mobil polisi berjajar dan menghalangi jalan mereka di depan. “Sialan, putar balik!!” titiah Lud seraya mengeluarkan senjata yang mereka bawa, dan mendengar perintah itu, Julio pun segera memutar balik mobil mereka dengan segera dan bersamaan dengan itu peluru-peluru pun menembaki mobil mereka yang berusaha menjauh dari sergapan para polisi. Mobil yang dikendarai oleh Julio saat itu berjalan dengan sangat cepat dan bahkan Julio ternyata handal dalam menyalip dan menghindari mobil polisi lainnya yang ternyata sudah menghadang mereka di depan ketika mereka berputar balik. “Sialan, kita masuk ke dalam jebakannya!” umpat Julio dengan wajah paniknya ia tetap menyetirkan mobil itu dan berusaha untuk kabur dari kejaran para polisi, sedangkan Lud tengah menyiapkan semua senjata yang dia miliki. DARR… DARR… DARR… Suara tembakan tidak pernah berhenti, dan itu dilakukan oleh para polisi kepada mobil Julio dan juga Lud, hingga membuat Julio merasa bahwa pemerintahan ABM sudah benar-benar gila. “Pertahankan kemudinya!” ucap Lud kepada Julio yang menganggukkan kepalanya, berusaha untuk mengindari para polisi yang menembaki mereka. Lud menekan tombol roof, yang membuat pintu atap dari mobil mereka terbuka, “Be Careful!” ucap Julio kepada Lud yang kini berdiri dari duduknya untuk kemudian balas menembaki para polisi yang menyerang dirinya di jalanan itu. DARR … DARR … Suara tembakan saling beradu, dan hal itu tentu membuat konsentrasi dari Julio sedikit terganggu, namun dirinya masih bisa menyetir dengan cepat dan bahkan semakin cepat lagi. Bahkan ketika Lud nyaris tertembak, karena Julio yang segera membelokkan kemudinya dengan segera,tembakan dari polisi itu pun meleset dan tidak mengenai Lud sama sekali. “Good, Julio!” puji Lud kepada Julio yang tidak menggubrisnya dan masih melajukan mobil mereka dengan kencang. “Arah mana yang harus kutuju?!!” tanya Julio ketika mendapati dua jalur yang berbeda di hadapannya, dan mendengar pertanyaan itu Lud pun turun dari tempatnya dan kembali terduduk setelah para polisi terlihat memiliki jarak yang lumayan jauh dari mereka, “Left!” ucap Lud seraya menunjuk ke arah kanan, dan itu membuat Julio pun segera berbelok ke arah yang sebaliknya, yang kemudian diberi protes oleh Lud, “Left!!” itulah protesnya, “Kau menunjuk ke arah kanan! Aku hanya mengikuti perkataanmu bukan petunjuk tanganmu!” ucap Julio membela dirinya, membuat Lud terdengar menggeram kesal dan kemudian ia menggelengkan kepalanya untuk tidak memikirkan kesalahan kecil itu. “Right!” ucap Lud dengan kencang, dna hal itu membuat Julio pun segera membelokkan ke arah Kanan. “Apakah kita sudah berhasil lolos darinya?” tanya Julio kepada Lud yang kini menolehkan pandangannya menatap ke arah belakang. “Yeah … mereka sudah tidak ada” jawab Lud yang membuat Julio bernapas dengan lega, “Ke mana kita akan melaju?” tanya Julio, dan hal itu membuat Lud menunjuk ke arah kanan dan berucap, “Berbeloklah dan kita akan pulang setelah melalui jembatan kota” jelas Lud, yang pada akhirnya membuat Julio pun membelokkan kemudinya ke arah yang di tunjuk oleh Lud. Bertepatan dengan itu mereka kembali terkejut ketika mendapati mobil polisi berada di depan sana, dan yang lebih mengejutkan lagi para polisi itu mengeluarkan bazoka untuk menghentikan mereka. Karena tidak sempat untuk memutar balik di atas jembatan itu, Julio pun segera membanting setirnya di saat yang bersamaan dengan bazoka yang melesat untuk meledakan mereka berdua. “JULIO!!!  I CAN’T SWIMM!!!” jerit Lud ketika Julio membanting setirnya dan mobil mereka pun menabrak pembatas lalu terjatuh ke dalam air yang ada di bawah jembatan itu. BRAKKK!!! BYUUURRRR!!! DUAAARRRRR!!! Suara ledakan dari bazoka yang di tembakan sepertinya meleset karena mobil mereka sudah berada di dalam air saat ini. Julio yang saat itu masih tersadar pun menoleh menatap Lud yang kini tidak sadarkan diri di sampingnya, Julio pun berusaha untuk melepaskan sabuk pengaman yang ia kenakan di dalam mobil itu. Dan setelah terlepas ia meraih tas milik Lud yang berisikan senjata serta file dan ia juga berusaha untuk menyelamatkan Lud yang tenggelam bersama dengan mobil mereka ke dasar danau itu. Klekk!! Suara sabuk pengaman dari Lud yang terlepas setelah Julio berusaha untuk melepaskannya, dan Julio pun akhirnya bisa membawa Lud ke permukaan danau itu. Byurr … byurrr … “Hahh … hahh… “ suara napas dari Julio yang kala itu menggusur Lud yang tidak sadarkan diri di sana. Julio tidak bisa membiarkan Lud seperti itu, dan ia pun segera melakukan pertolongan pertama kepada Lud agar ia bisa kembali bernapas. “Hufft … hufft … brath … Lud hh … breath!” ucap Julio seraya menekan-nekan d**a Lud berkali-kali dan kemudian Julio membua mulut dari Lud lalu menciumnya untuk memberinya napas buatan. “Uhuk!!” Lud terbatuk hingga membuat Julio segera mendudukannya yang kini mengeluarkan banyak sekali air dari paru-parunya. “Hahh … hahh … you ok?” tanya Julio kepada Lud yang kini mengengguk masih terbatuk. Pandangan Julio kini mengedar ketika mendengar suara sirine yang dirasanya semakin mendekat, “Kita harus segera pergi dari sini, Lud … come on!” ucap Julio seraya mengajak Lud untuk pergi dari pinggiran danau itu. Julio segera membopong Lud dan berjalan pergi menjauh dari lokasi tempat di mana mereka terjatuh. Mereka berhasil meloloskan diri dalam kondisi basah kuyup, dan berterimakasih lah kepada Julio yang dengan nekad menerjunkan mobil mereka dan masuk ke dalam danau luas yang menakutkan. …  To be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN