Arien yang baru saja tiba di rumah sakit mendapatkan tatapan super tajam dari semua orang. Entah apa yang membuat keadaan menjadi sangat aneh, yang jelas mereka yang biasanya terlihat ramah saat menyapanya, kini malah terlihat enggan dan juga segan.
Arien merasa risau, hanya karena fakta mengungkap dirinya adalah anak dari pemimpin keluarga Liu semuanya menjadi aneh, dan ia merasa tertekan dengan keadaan saat ini.
Yah ... selama ini semua orang tak tahu bagaimana status keluarga Arien, mereka hanya menyangka jika Arien bukanlah Arien dari keluarga Liu yang terkenal itu.
Wanita itu segera menuju ke ruangannya, ia tak memedulikan orang-orang yang masih dengan setia tak menyapa dan menatapnya. Tak ada pilihan lain sekarang ini selain ruangannya, dan ia berharap keadaan ini tidak berlangsung lama.
Ia ingin sekali hari-harinya berjalan seperti biasa, tetapi sepertinya itu hanya mimpi yang tak akan pernah terwujud.
“Dokter Liu!” panggil seseorang.
Arien yang baru saja ingin masuk ke dalam lift berhenti. Ia menatap ke arah sumber suara, dan melihat Perawat Shu sedang melangkah cepat ke arahnya.
“Perawat Shu, ada apa?” tanya Arien saat wanita itu sudah ada di hadapannya.
Perawat Shu terlihat mengatur napasnya. “Aku sudah melihat beritanya. Aku tak menyangka jika Anda adalah putri tunggal dari Presdir Liu.”
Arien yang mendengar ucapan itu memutar bola matanya bosan. “Jangan bahas masalah itu. Kau pasti punya kabar yang lebih baik, bukan?”
Perawat Shu segera menarik tangan Arien, mereka masuk ke dalam lift, lalu pintu lift tertutup dengan cepat.
Arien menatap. “Kelihatannya kau ingin mengatakan sesuatu yang sangat rahasia.”
Perawat Shu malah berbisik, dan Arien membelalakkan matanya dengan sempurna. Ia kemudian menatap perawat itu, ia kehilangan kata.
“Siapa yang mengizinkan orang asing masuk ke ruanganku?” Arien terlihat agak kesal dengan staf rumah sakit yang membiarkan orang asing menunggunya di ruangan miliknya tapa sebuah persetujuan.
“Saya dengar dia orang yang cukup berpengaruh di Hongkong, dia baru saja datang dari Amerika.” Perawat Shu memberikan penjelasan yang sangat singkat, padat, dan juga jelas.
Arien hanya bisa menggeleng, ia segera menatap pintu lift yang terbuka dan keluar dari dalam sana dengan cepat. Sedangkan perawat Shu segera mengikuti Arien, hari ini mereka akan memeriksa beberapa pasien secara bersama-sama, dan mereka juga harus melakukan banyak kunjungan kepada pasien yang di rawat inap.
Jadwal piket mereka adalah malam ini, dan untuk mempermudah pekerjaan mereka akan mengecek kondisi semua pasien yang berada di bawah tanggung mereka siang ini.
Arien segera datang ke ruangannya, ia membuka pintu dan melihat seorang pria dengan jas hitam yang sedang duduk dengan santai di sofa sudut ruangannya. Pria itu membaca buku yang ada di atas meja kerjanya, dan buku-buku itu adalah n****+ atau juga buku sejarah yang belum selesai ia baca.
Arien segera masuk, disusul dengan Perawat Shu, ia meletakkan tas di atas meja, lalu duduk di hadapan pria itu.
“Maaf membuat Anda lama menunggu. Apa yang Anda perlukan hingga datang begitu cepat ke rumah sakit ini, dan Anda juga menunggu saya?” Arien langsung bertanya pada intinya, ia sedang dalam keadaan yang kacau dan orang itu semakin mengacaukan harinya.
“Dokter Liu, apa saya bisa meminta perawat yang bersama Anda untuk keluar?” tanya orang itu.
Arien menatap Perawat Shu, dan Perawat Shu segera keluar dari ruangan itu. Wanita itu kemudian kembali menatap tamu tak diundang yang masih duduk tenang di dalam ruangannya.
“Jadi?” tanya Arien.
Pria itu kemudian berdiri, ia mengulurkan tangan guna menjabat tangan Arien. Ia tersenyum saat Arien menatapnya, dan ia suka saat melihat wajah cantik nan anggun gadis itu.
“Grezlie Xrezone.”
Arien yang mendengar nama pria itu hanya mengembuskan napas, ia kemudian menyambut uluran tangan Grezlie, dan menggenggamnya.
“Arien Liu.” Hanya perkenalan singkat, dan Arien juga segera menyudahi jabatan tangan mereka.
Grezlie kembali duduk, ia bisa merasakan halusnya kulit itu, dan bagaimana kloningan di depan matanya benar-benar terlihat sebagai seorang manusia sepenuhnya.
Ia tak tahu jika Golden Snake bisa membuat kloningan sesempurna Arien, dan ia juga tak menyangka jika keluarga Liu menggunakan tubuh kloningan Arien sebagai contoh untuk diteliti oleh kelompok lain.
Pantas saja Golden Snake tak ingin melepaskan keluarga itu, mereka benar-benar menghancurkan karya Golden Snake dengan cara yang teramat sangat murahan.
“Tuan Xrezone, apa yang membawa Anda ke tempat ini?” tanya Arien.
Grezlie yang mendengar pertanyaan itu tersenyum, sedangkan Arien yang melihatnya menjadi agak kesal, dan beberapa kali mengeluh di dalam hatinya.
“Saya ingin Anda menjadi dokter pribadi saya. Ada beberapa keluhan yang saya rasakan, dan itu terasa sangat menyiksa. Saya dengar Anda adalah lulusan terbaik dari Universitas Harvard, Anda juga dokter baru di rumah sakit ini yang bisa menangani banyak pasien dan selalu teliti dalam melakukan tugas.”
Arien menatap. “Apa Anda tak bisa mendapatkan dokter di Amerika, dan Anda malah pergi ke tempat ini hanya untuk meminta hal ini?”
Grezlie yang mendapatkan pertanyaan itu hanya mengangguk. “Saya terlalu banyak bekerja, terkadang kepala saya terasa begitu sakit, dan saya merasa syaraf-syaraf saya juga terlalu tegang.”
Arien yang mendengar keluhan pria itu hanya mengangguk. “Baiklah, apa yang Anda inginkan dari saya?”
Grezlie yang mendengar pertanyaan itu kelihatan sangat bersemangat. “Saya ingin Anda datang dua kali dalam satu minggu untuk memeriksa kesehatan saya di rumah. Apa Anda tidak keberatan? Saya akan menyiapkan kontrak, dan juga akan membayar Anda dengan bayaran yang tinggi.”
“Baiklah, Anda yang akan menentukan hari untuk berkunjung.” Arien tak ingin pusing, ia menyerahkan masalah hari kunjungan kepada Grezlie.
Grezlie yang mendengar penuturan Arien tersenyum manis, ia kemudian kembali mengulurkan tangan, dan Arien menyambut uluran tangan pria itu.
“Kita deal?” Grezlie mengamati Arien, ia kemudian melirik ke ara pintu. Sepertinya akan segera di mulai.
“Ya ... deal.” Arien ingin segera melepaskan pegangan tangan itu, dan saat itu ia juga menatap ke arah pintu. Terdengar banyak sekali orang yang ada di sana, dan mereka semua begitu berisik.
Brak ...
Arien menatap ke arah orang-orang yang segera datang, mereka terlihat begitu ramai.
“Dokter Liu, ada banyak sekali orang yang mencari Anda. Kita harus segera keluar dari rumah sakit, ini akan mengganggu pasien jika terus berlangsung lama.” Salah satu perawat terlihat berkeringat, ia juga tampak kelelahan.
Grezlie segera menarik Arien dan wanita itu jatuh ke dalam pelukannya.
“Apa yang Anda lakukan?” tanya Arien yang kaget dengan tindakan Grezlie.
“Anda adalah dokter pribadi saya, dan saya akan memastikan orang yang bekerja dengan saya tetap aman.” Grezlie kemudian menatap sekitar, ia melihat ke arah ranjang yang ada di ruangan lain. Lalu dengan cepat membawa Arien masuk.
“Perawat, biarkan mereka masuk. Kami akan bersembunyi.” Grezlie menatap Arien, ia menunjuk ke bawah ranjang yang terlihat cukup sempit.
“Kita akan bersembunyi.” Grezlie kemudian melepaskan Arien, ia segera bersembunyi di bawah ranjang tidur yang ada di ruangan itu. Sedangkan Arien yang tak memiliki pilihan lain juga melakukan hal yang sama.
Dalam sekejap mereka sudah berada di bawah sana, jarak mereka juga sangat dekat. Grezlie segera memeluk Arien, dan Arien menahan napas. Tempat itu sangat sempit, dan agar mereka benar-benar tersembunyi memang harus berpelukan seperti ini.
Grezlie yang merasa semua permainannya berhasil menjadi begitu senang, kemudian mereka mendengar pintu ruangan milik Arien terbuka, dan saat mereka melihat dari celah di bawah ranjang ada begitu banyak orang.
Arien menelan ludahnya. Apa yang orang-orang itu lakukan? Kenapa mereka sangat-sangat nekat dan membuat kekacauan.
“Sepertinya kau dalam masalah besar,” bisik Grezlie.
Arien yang mendengar hal itu hanya bisa menelan ludahnya kasar.
“Di mana Dokter Liu?” tanya salah satu dari mereka yang datang ke tempat itu.
“Hari ini Dokter Liu sedang tak berada di rumah sakit.” Sang perawat memberikan penjelasan.
“Kami akan menunggu di dalam ruangan ini, kami yakin jika Dokter Liu akan segera datang.”
‘Mereka gila!’ maki Arien di dalam hatinya.
Sedangkan Grezlie yang mendengar hal itu merasa senang. Ia dan Arien akan lebih lama dalam posisi berpelukan, dan bersembunyi bersama.