"Guys, buat minggu ini sorry banget kayanya gue bakal jadwalin buat latihan dua waktu dalam sehari. Abis istirhat sama jam pulang sekolah" ucap Fely saat anggota dance sudah berkumpul diruangan.
Setelah berkata seperti itu, mereka semua mulai menari. Memang tidak salah Fely meminta untuk lebih ditekankan lagi untuk latihan. Karna semakin sering latihan, semakin kompak dan lancar lagi penampilan mereka. Kompetisi kali ini menentukan Palm High School bisa atau tidaknya ke tahap provinsi.
Perjalanan mereka masih panjang setelah ini. Karna, jika mereka menang berturut-turut, maka mereka akan berkesempatan untuk mengikuti ajang di kanca internasional.
Beruntung, dari awal mereka bergabung kekompakan dari anggota dance Palm High School sangat besar. Bahkan, kelihaian mereka melikukan tubuh mengikuti irama itu sudah tidak bisa diragukan lagi.
Setelah dua kali latihan, Fely meminta teman-temannya ini untuk istirahat sejenak. Jika ada yang ingin ke kantin untuk membeli minum juga tidak papa. Fely membebaskan teman-temannya ini sekarang sebelum mereka kembali latihan.
"Guys, kalo ada yang mau ke kantin ga papa ya" ucap Fely yang mendapat anggukan dari teman-temannya. Lalu mereka berpencar begitu saja. Ada yang pamit ke kantin, ada juga yang pamit ke kamar mandi terlebih dahulu. Sedangkan Fely dkk memilih untuk berdiam diri sejenak sambil menscrool beranda akun inst*gram mereka. tidak lupa mereka juga mengupload insta story di akun masing-masing.
Fely mengupload sebuah foto dirinya di feed inst*gramnya dengan caption yang cukup menohok. "Merpati orang lain pada setia ya, tapi merpati gue ko gatel ya?". Sebuah sindirian ia tujukan pada Barra yang sampai saat ini Fely tidak ingin berbicara, bahkan membalas pesan dari suaminya itu.
"Lo kenapa? Putus?" tanya Clarin yang membaca caption dari postingan inst*gram Fely yang baru beberapa menit saja sudah diserbu banyaknya komentar oleh fansnya dan ada juga haters.
"Ngga" jawab Fely singkat lalu merebahkan dirinya dengan paha Kai menjadi bantalan kepalanya.
"Tapi caption lo gitu. Lo galau ya?" tanya Febri yang juga melihat postingan dari Fely itu.
"Ngga ih"
"Siapa sih cowok lo?" tanya Nindi.
"Ada deh".
"Ish lo udah sebulan lebih loh". Fely menoleh pada NIndi yang merebahkan dirinya juga disebelah Fely, namun dengan paha Febri yang menjadi bantalan.
"Nanti aja gue publish mukanya" jawab Fely.
Tidak ada yang berani bertanya lagi tentang siapa yang menjadi kekasih Fely sekarang. Karna percuma saja, tidak akan ada jawaban dari gadis itu. Walau mulut mereka sampai berbusa juga.
"Gue aus ah, mau kekantin aja" ucap Clarin yang kini bangkit berdiiri.
"Nitip gue" ucap Nindi yang nggan untuk bangun dari rebahannya.
"Nitip apa lo?" tanya Clarin.
"Apa aja, samain deh sama lo".
"Lo bertiga mau nitip atau ikut?" tanya Clarin pada Fely, Kai dan juga Febri.
"Gue ikut deh" ucap Fely lalu bangkit dari rebahnya.
"Gue nitip aja dah" ucap Febri.
"Gue juga" sahut Kai. Clarin menganggukan kepalanya. Ia pun kini berjalan beriringan bersama Fely menuju kantin.
***
Sesampainya dikantin, Fely dan Clarin menemukan Barra dkk yang masih asyik disana. Sepertinya mereka membolos jam pelajaran. Memang bukan contoh teladan untuk adik kelas mereka. Jika ada guru yang memergoki mereka disini, Fely dan Clarin yakin jika mereka akan dihukum habis-habisan. Karna dengan terang-terangan mereka berdiam diri dikantin saat jam pelajaran berlangsung.
"Fel, sini" Vino melambaikan tangannya untuk meminta Fely dan Clarin duduk dimeja mereka. Tentu saja Fely tidak akan mengiyakan ajakan dari Vino itu, karna Barra ada disana.
Fely justru mengajak Clarin ke meja Tias dan Fanya yang merupakan anggota dance yang tadi meminta izin ke kantin. Fely benar-benar menghindari Barra sekarang. Lagi pula, nanti di rumah juga ia akan satu ruangan dengan pria itu. Jadi, lebih baik Fely menghindari lelaki itu saja sekarang disekolah.
Sementara Barra yang menyadari Fely yang menghindar darinya itu hanya bisa bersabar sampai mereka bertemu dirumah. Karna tidak mungkin bagi Barra menghampiri gadis itu sekarang. Apa lagi, Fely baru saja menyindirnya di sosial media.
Barra lebih baik ikut memposting foto dirinya bersama Fely, tentu saja dengan wajah gadis itu yang tidak terlihat kamera. Foto yang mereka ambil ketika jalan-jalan berdua, dengan Fely yang merangkul tangan Barra, dan memalingkan wajah gadisa itu ke belakang, sehingga hanya menampakan bagian rambut yang diurai itu.
'Sorry❤️'. Itulah caption yang Barra tulis di foto yang baru saja ia posting di feed akun instagr*mnya. Baru saja beberapa menit, foto itu sudah diserbu banyaknya komentar dari fans nya. Bahkan ada fans nya bersama Jihan yang membuat club sendiri bernama 'BAHAN' yang berarti Barra dan Jihan. Walau Barra dan Jihan tidak pernah mengresmikan fans club itu.
Banyak yang berfikir jika itu adalah Jihan, tapi lebih banyak lagi yang berfikir jika itu bukan Jihan. Karna bisa dilihat dari warna rambut yang agak kecoklatan yang dicatok curly difoto yang Barra upload. Dan Jihan sendiri lebih sering menggunakan style rambut lurus yang terurai rapi.
Selain dari rambut, tinggi badan juga sedikit berbeda. Jihan yang memiliki tinggi sebahu Barra, sedangkan Fely lebih tinggi. Tinggi badan sedagu Barra. Postingan Barra kali ini semakin membuat teman-temannya menjadi bertanya-tanya siapa sosok wanita yang sedang merangkul tangan Barra itu.
"Heh, lo mau jujur ga sih siapa dia?" tanya Kamal yang menunjukan foto yang baru saja Barra upload itu.
"Kepo lo. Nanti lo suka kalo gue spil mukanya" jawab Barra.
"Dari tingginya, bukan si Jihan sih ini" komentar Nizam yang memang sedang mengamati sosok perempuan yang ada di foto itu.
"Emang" jawab Barra santai.
"Tapi, tadi kalian barengan ke kelas" ucap Haykal.
"Ga sengaja ketemu diparkiran. Dia ngajakin bareng, ya udah" jawab Barra acuh.
Mendengar percakapan antara Barra dan teman-temannya membuat Fely ikut penasaran apa yang suaminya itu posting di akun sosial media. Dengan segera Fely membuka akun instagr*mnya. Sebuah senyum terukir di wajah Fely saat melihat foto dirinya bersama Barra yang diambil beberapa hari lalu.
Melihat Fely yang seperti salah tingkah itu, membuat Clarin kepo apa yang sedang Fely lihat di hp nya itu. Clarin sengaja mengintip apa yang sedang Fely lihat. Beruntung, Fely dengan segera mengunci layar hp nya agar Clarin tidak melihat apa yang Fely lihat barusan.
"Heh. liatin apa lo sampe senyum-senyum gitu?" tanya Clarin.
"Kepo" jawaban itu selalu Fely keluarkan yang membuat Clarin tiba-tiba kesal pada temannya itu.
Fely berusaha bersikap biasa saja sekarang setelah Barra memposting foto dirinya. Yang Fely yakini jika caption yang Barra tulis itu untuknya. Dan ada hal yang membuat Fely bahagia adalah saat Barra berkata jika itu bukan Jihan, melainkan perempuan lain. Walau namanya tidak disebut Barra, setidaknya lelaki itu menepis isu jika memiliki hubungan dengan Jihan. Wanita yang selalu di jodoh-jodohkan dengannya.
Barra memperhatikan istrinya itu di tempat dirinya duduk. Senyuman tipisnya tergambar diwajahnya. Sepertinya Fely sudah sedikit luluh. Walaupun, Fely belum merespon pesannya yang sedari tadi ia kirim ke Whats App istrinya itu. Setidaknya bisa membuat dirinya sedikit lega sekarang.
***
Fely dan Clarin sudah kembali keruangan dance berbarangan dengan Tias dan juga Fanya. Tidak lupa Clarin membawakan pesanan ketiga temannya yang masih asyik rebahan itu. Keempatnya segera menghampiri Kai, Febri, dan Nindi. Tidak lama, datanglah Mira dan juga Tessa yang tadi pamit ke kamar mandi.
"Nih" Clarin menyerahkan kantung kresek yang berisikan 3 botol teh manis pada Nindi.
"Thank you babe" jawab Nindi dengan nada yang di buat-buat, sehingga membuat Clarin ingin muntah mendengarnya.
"Eh, ini si Barra ada post sama ceweknya lagi. Tapi, kaya bukan si Jihan" ucap Febri yang memang sudah lama memfollow akun instagr*m Barra. Sedangkan yang lainnya memfollow Barra saat Barra dkk datang ke kelas mereka beberapa minggu lalu.
"Mana liat gue" Nindi merebut hp Febri untuk melihat postingan Barra. Tidak hanya Nindi, Kai juga turut melihatnya.
Karna desas desus Barra kekasih Jihan itu sudah terdengar seantero sekolah. Memang belum adanya pengakuan dari keduanya saja. Karna mereka sering terlihat bersama dan banyak orang yang berkata jika Barra sangat cocok dengan Jihan.
"Iya, kalo dari tingginya sih ngga, gaya rambut juga ngga" komentar Nindi.
"Ya emang bukan" sahut Fely yang membuat teman-temannya melongo kearahnya sekarang.
"Tau dari mana lo?" tanya Febri curiga.
"Gu. gue denger di kantin tadi, iya kan Clar?" jawab Fely sambil menyenggol Clarin. Karna, pasti Clarin mendengar percakapan antara Barra dengan teman-temannya di kantin tadi.
"Iya, gue denger ko. Kan ketemu di kantin tadi" jawab Clarin yang membuat Fely bernafas lega karna teman-temannya tidak ada yang mencurigai dirinya.
"Duta bolos kayanya ya mereka" lanjut Clarin.
"Badung gitu masih bisa naik kelas ya" sahut Kai.
Karna, sejak mereka akrab saja ntah sudah berapa kali Kai melihat Barra dkk yang bolos saat jam pelajaran. Bahkan, Kai juga sempat melihat mereka yang bolos sebelum mereka kenal dekat beberapa waktu ini.
"Ya pake duit kali, gue denger si Barra anak tajir. Pewaris tunggal perusahaan bokapnya lagi" ucap Febri yang pernah mendengar desas desus jika Barra terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya. Bahkan, mobil yang dipakai pria itu juga sebuah Ferari yang berharga sangat fantastis.
"Bisa jadi" timpal Nindi.
"Ya udah sih, yang penting mereka ga rugiin kita" ucap Fely.
"Tapi, gue penasaran siapa cewek dia" ucap Febri yang kembali mengamati sosok perempuan yang ada didalam foto yang Barra upload.
"Kepo bener lo. Biarin aja ga sih" jawab Fely yang mulai khawatir jika Febri akan mengenali dirinya di foto Barra.
"Iya, lagian terserah dia mau pacaran sama siapa aja" timpal Clarin. Febri hanya menganggukan kepalanya, menyetujui ucapan kedua temannya itu.
"Eh, latihan lagi dua kali abis itu selesai ya. Kumpul lagi abis pulang sekolah" ucap Fely.
Semuanya pun kini mengatur formasi seperti yang sudah ditentukan sebelumnya. Lalu mereka mulai menari menyesuaikan koreo dan tempo musik yang mengalun indah itu.
***
Fely menurunkan egonya sekarang. Bagaimanapun Barra masih menjadi suaminya. Sebelum bel pulang sekolah Fely menyempatkan diri untuk mengirim pesan singkat pada Barra. Ia membuka isi chatt nya dengan Barra. Banyak sekali pesan masuk dari suaminya itu.
Fely tidak sempat membaca satu persatu karna begitu banyak sekali pesan yang suaminya itu kirim. Tapi, yang bisa Fely simpulkan disini adalah jika Barra meminta maaf padanya atas kejadian tadi pagi tentang Barra yang berjalan beriringan dengan JIhan.
Cia
Gue ada latihan dance pulang sekolah
Begitu pesan singkat yang Fely ketik dan kirim pada Barra. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, Barra membalas pesannya. Sepertinya memang Barra menunggu pesan singkat dari Fely sejak tadi.
B
Pulangnya sore?
Cia
Iya kayanya
B
Mau gue jemput? Atau gue tungguin?
Cia
Ga usah
B
Ya udah, jangan kelamaan ya
(Read)
Fely sengaja tidak membalas pesan Barra padanya. Meminta izin pada suaminya saja sudah cukup. Lebih baik Fely kembali memfokuskan dirinya ke papan tulis, dimana sekarang ia masih belajar. Beruntung, saat mengirim pesan pada Barra, guru yang mengajar dikelasnya tidak memergokinya.
"Berapa lama lagi sih bel pulang?" tanya Fely berbisik pada Clarin yang duduk disebelahnya.
"Ga tau. Bosen juga gue" jawab Clarin berbisik pula.
Keduanya kini memlih untuk kembali fokus pada papan tulis, karna guru yang mengajar dikelas mereka merupakan guru yang paling kiler disekolahnya. Maka, Fely dan Clarin tidak ingin terkena masalah dengan guru yang satu ini.
***
Sesuai yang sudah dijadwalkan, Fely dan anggota dance yang lainnya sudah berkumpul di ruangan dance. Kali ini, Indira selaku coach mereka datang untuk memantau anak asuhnya itu. Memang, Fely tadi berkata jika ingin memfokuskan latihan satu minggu ini. Jadi, Indira memutuskan untuk mengawasi anak asuhnya ini saat latihan di jam pulang sekolah. Karna jika di jam istirahat, Indira mempercayakan semuanya pada Fely.
"Anak-anak, saya udah denger laporan dari Fely kalo kekompakan kalian itu udah bagus. Bahkan, lebih bagus dari sebelumnya. Saya harap, saat kompetisi nanti kekompakan kalian tetep terjaga ya" ucap Indira sebelum menyuruh anak didiknya itu latihan.
"Saya juga bakalan ada setiap di latihan jam pulang sekolah. Saya harap, tidak ada yang telat saat akan latihan" lanjutnya.
Setelah itu, Indira menyampaikan poin-poin apa saja yang harus ia bahas pada anak asuhnya ini. Setelah mereka mengerti apa yang dijelaskan Indira, baru Indira meminta kesembilan anggota dance inti untuk melakukan latihan didepannya. Karna seperti yang sudah dijelaskan tadi, jika Indira akan melihat bagaimana kekompakan kesembilan gadis ini.
"Okay, sekarang saya mau liat latihan kalian, so atur formasi guys" Indira menepukkan tangannya sebagai interupsi untuk anak asuhnya mengatur formasi lalu memulai latihan setelah Indira sendiri yang mengatur irama musik.
Beberapa menit kemudian, latihan sudah selesai 1 sesi. Indira menepukkan tangannya kembali saat melihat performa anggota dance yang semakin bertingkat. Ia tidak menyangka jika anak asuhnya ini semakin jago dan semakin lihai dalam menari.
"Good job guys" ucap Indira sambil menghampiri kesembilan gadis didepannya itu.
"Saya yakin, kita bisa mempertahankan gelar juara sekolah kita." lanjutnya.
Setelah itu, mereka kembali mengulang gerakan dance mereka. Sampai dimana mereka merasa cukup untuk latihan hari ini. Karna kebetulan hari juga sudah semakin sore. Selaku coach, Indira menyuruh semua anggota dance untuk pulang sekarang. Sebelum itu, Indira bercakap sebentar dengan Fely yang merupakan leader nya.
"Fel, kalian udah bagus, udah lancar banget. Saya percayakan sama kamu buat latihan yang pertama setiap harinya ya" ucap Indira yang mendapat anggukan dari Fely.
"Siap coach. Oh ya, buat kostum juga udah aman. Kata Clarin baju bisa diambil h-3 sebelum kompetisi". jawab Fely. Indira menganggukan kepalanya.
"Oh okay, kamu ambil aja sama Clarin pas jam istirahat, biar saya yang aturin dispensasi buat kalian". Fely menganggukan kepalanya. Ia pun berpamitan untuk pulang pada Indira, karna teman-temannya sudah menunggu Fely diparkiran.
Mereka memang sengaja ingin pulang bersama. Walaupun Clarin membawa mobil dan Febri nebeng pada gadis itu. Sedangkan Kai dan Nindi memilih untuk nebeng pada Fely.
***
TBC.
I hope you like the story
Don't forget to vote and comment
See you in the next part