Bab 27 - Bandung Atau Bali?

1715 Kata

Aku mau kamu, Kayla. Gean tersenyum tipis. Andai saja, dia bisa mengatakan itu pada Kayla. Pasti Kayla akan terkena serangan jantung saat ini juga. “Masakanmu,” jawab Gean singkat. “Tapi, saya belum membeli bahan-bahan untuk memasak makanan Anda, Tuan. Saya hanya punya telur, sosis sebagai campuran nasi goreng saja.” Kayla tanpa malu menjelaskannya pada Gean. Dari pada, Tuan muda itu mengamuk karena dia beri makanan orang miskin. “Bagus. Saya tunggu di depan.” Lagi-lagi, Gean menepuk pipi Kayla pelan. Entahlah, sekarang hal itu menjadi bagian dari favoritnya ketika bertemu dengan wanita itu. Gean pun meninggalkan Kayla dan duduk bersama Rian yang ternyata, masih setia duduk di kursinya tadi. Mendadak, dia merasa kesal sendiri. Jarak antara kontrakan Kayla dan rumah Rian itu han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN