“Mereka bahkan terampil dalam urusan medis. Mereka memakaikan perban patah tulang dengan benar.”
“Mereka memperlakukan suamiku layaknya raja. Termasuk aku yang dikenalkan sebagai istri mas Daniel, juga mereka perlakukan sangat hormat.”
Violita yang berbicara dalam hati, masih jadi pengamat baik untuk sang suami. Di pinggir tempat tidur, Daniel tengah diurus dua pengawalnya. Meski meja di hadapannya sudah dipenuhi hidangan lezat. Juga, meski Violita sudah merasa sangat mengantuk, Violita memutuskan untuk menunggu suaminya selesai mendapat penanganan medis dari kedua pengawalnya. Violita yang sebenarnya juga merasa lapar, memilih menahannya agar bisa makan dengan sang suami.
Ternyata, koper besar yang mereka bawa berisi perlengkapan medis untuk Daniel. Beberapa obat dan suplemen juga Viol
