Malam itu, aku dan Pak Raja datang. Di sana sungguh ramai oleh kolega-koleganya Pak Axel. Aku sungguh bingung, ketika tatapan para tamu itu terarah padaku. Yang jadi masalah adalah Pak Raja tidak mau melepaskan tautan tangannya denganku. Bahkan aku merasa tidak nyaman dan ingin sekali kabur. "Pak." Aku menegur Pak Raja, agar dia mau melepaskan genggamannya. Tapi Pak Raja malah memberikan senyum manisnya padaku. "Saya sudah ambil keputusan Ratu, jadi kamu jangan coba-coba melemahkan hati saya!" Dia bahkan tidak mengindahkan peringatanku. Pak Axel berkata kemarin itu, aku yakin sekali karena beliau sudah tahu bagaimana hubunganku dengan Pak Raja. Makanya dia mengundangku waktu itu. Dia pasti berpikir, dengan begitu aku bisa tahu diri dan menjauhi Pak Raja. Tapi sepertinya Pak Axel akan