"Saya dari kemarin mau ketemu sama kamu." Pak Axel mulai berkata. Aku menunduk dengan kedua tanganku saling bertaut. "Raja itu, ibarat nyawa saya. Saya melakukan apa pun untuk dia. Hanya dia tujuan saya." Sejenak ia menghela napas dalam. "Saya punya rahasia besar, yang tidak bisa diberi tahukan sama dia. Tentang siapa Ayah kandungnya Raja." Dia terlihat menyesal. "Hanya sama kamu saya katakan ini. Saya belum berani mengatakannya pada Raja. Karena saya tahu, Raja pasti akan sangat membenci saya." Aku tidak menyangkan kalau Pak Axel akan mempercayaiku sampai sejauh ini. Tapi mengenai siapa Ayahnya Pak Raja, aku rasa Pak Axel harus mengatakannya secara langsung pada Pak Raja. "Dulu, ketika SMA, saya menghamili seorang perempuan. Dan jujur, saya memang tidak pernah mencintai perempuan i